Proyek Pengerjaan Jalan Sudirman Sungai Pakning Terkendala, Warga Soroti Lambannya Progres

Bengkalis, Rakyat45.com – Proyek renovasi Jalan Sudirman di Sungai Pakning, Kabupaten Bengkalis, kini tengah menjadi perhatian warga Kecamatan Bukit Batu. Forum Peduli Pemuda dan Masyarakat Bukit Batu (FPPM-BB) merasa khawatir atas lambannya pengerjaan jalan tersebut, yang sudah lebih dari seminggu tidak ada aktivitas konstruksi. Proyek yang dibiayai oleh Pertamina RU II Sungai Pakning ini memiliki target penyelesaian hingga 20 Desember 2024, namun hingga kini progressnya belum terlihat signifikan.

Sekretaris FPPM-BB, Zulfan Mahendra, menyatakan keprihatinan mendalam terhadap lambannya proyek yang seharusnya mempermudah akses masyarakat.

“Jalan ini sangat vital bagi warga, hanya kendaraan roda dua yang masih bisa melintas, sementara kendaraan roda empat terpaksa menggunakan jalur alternatif yang jauh melalui Desa Dompas. Hal ini sangat mengganggu, terutama bagi pelaku UMKM yang omzetnya menurun akibat terganggunya arus lalu lintas,” jelas Zulfan.

Kondisi ini juga membuat warga cemas, terutama saat terjadi keadaan darurat, seperti ambulans yang harus menempuh jarak lebih jauh. FPPM-BB meminta klarifikasi dari Pertamina terkait penyebab keterlambatan proyek tersebut.

Menanggapi keluhan masyarakat, Iswandi, Kepala Bagian General Affair Pertamina RU II Sungai Pakning, menjelaskan bahwa keterlambatan disebabkan oleh hasil pengujian kualitas beton yang tidak memenuhi standar. Pada pengujian beton pertama, yang dilakukan pada 19 November 2024, kekuatan beton hanya mencapai K327, jauh di bawah target K350. Bahkan, hasil pengujian berikutnya menunjukkan penurunan menjadi K200. Hal ini memaksa pihaknya untuk mencari solusi dengan melakukan formulasi ulang pada campuran beton.

Pada 9 Desember 2024, hasil pengujian menunjukkan kualitas beton sudah sesuai standar dengan nilai K340, dan pengujian terakhir pada 17 Desember diharapkan dapat memastikan konsistensi kualitas tersebut.

Iswandi juga menambahkan bahwa keterlambatan awal disebabkan oleh sulitnya mencari pemasok beton yang siap pasok. Setelah sejumlah pemasok menolak, pihaknya akhirnya mendapatkan pemasok pada 15 November 2024, yang menyebabkan keterlambatan sekitar satu minggu. Namun, sejak itu pengerjaan sudah dilanjutkan sesuai dengan tahapan yang telah ditentukan.

Proyek pengecoran dijadwalkan berlangsung dalam dua tahap. Tahap pertama, yang akan dimulai pada 18 Desember 2024, untuk pondasi tiang, sementara tahap kedua dijadwalkan pada 26 Desember 2024 untuk pengecoran total. Diperkirakan, jalan akan bisa dilalui kendaraan roda dua empat hari setelah pengecoran.

Iswandi menjamin bahwa jalur alternatif untuk kendaraan roda dua tetap tersedia melalui pos penjagaan, sedangkan akses untuk kendaraan roda empat diperkirakan baru bisa dibuka pada 10 Januari 2025. Kendaraan barang akan diizinkan melintas mulai 23 Januari 2025.

Meskipun ada kendala dalam pelaksanaan proyek, Pertamina memastikan bahwa kualitas hasil pembangunan tetap menjadi prioritas utama. “Kami ingin proyek ini tidak hanya selesai tepat waktu, tetapi juga berkualitas tinggi, dengan ketahanan hingga 20 tahun,” ujar Iswandi. Pertamina berharap agar warga dapat mendukung proses pengerjaan hingga selesai demi kebaikan bersama.