Ekonomi

Cabai Merah Keriting di Meranti Melambung: Pedasnya Tak Hanya di Lidah

34
×

Cabai Merah Keriting di Meranti Melambung: Pedasnya Tak Hanya di Lidah

Sebarkan artikel ini
Cabai Merah Keriting di Meranti Melambung
Ilustrasi:Foto Cabai Kriting Merah.**/R45/Alfin

Meranti, Rakyat45.com Pedasnya cabai merah keriting kini tak hanya terasa di lidah, tapi juga di dompet warga Kepulauan Meranti. Dalam beberapa pekan terakhir, harga cabai di pasar tradisional Selatpanjang dan sekitarnya melesat tajam, dari Rp52 ribu menjadi Rp100 ribu per kilogram.

Di Pasar Sandang Pangan Selatpanjang, para pedagang tampak sibuk menimbang cabai di tengah tumpukan sayur mayur. Beberapa pembeli terlihat menahan diri, memilih membeli setengah kilo saja untuk kebutuhan harian.

“Biasanya beli satu kilo, sekarang paling setengah aja. Harganya mahal kali,” keluh Siti Aminah, seorang ibu rumah tangga yang saban pagi berbelanja di pasar.

Kenaikan harga ini tak hanya terjadi di Meranti. Menurut Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kepulauan Meranti, Marwan, fenomena ini juga dirasakan di sejumlah daerah lain di Indonesia.

“Kenaikan harga cabai memang cukup signifikan. Tapi untuk stok di Kepulauan Meranti masih aman dan terpenuhi,” ujar Marwan saat ditemui di kantornya, Senin (6/10/2025).

Marwan menjelaskan, faktor cuaca ekstrem dan gangguan pasokan dari daerah penghasil cabai seperti Sumatera Barat dan Jawa menjadi salah satu penyebab utama lonjakan harga. Distribusi ke wilayah kepulauan seperti Meranti memerlukan biaya dan waktu lebih panjang, sehingga harga di pasar lokal ikut terdongkrak.

Meski begitu, pemerintah daerah memastikan bahwa stok kebutuhan pokok lainnya masih stabil. Harga beras, gula, minyak goreng, dan telur belum menunjukkan gejolak berarti.

Di tengah mahalnya cabai, para pedagang tetap berusaha bertahan. “Yang penting tetap jualan, walau untungnya tipis. Kalau berhenti, nanti pelanggan lari,” kata Rahman, pedagang cabai yang sudah 15 tahun berdagang di pasar tersebut.

Harapan pun menggantung di langit Meranti semoga harga cabai segera turun, dan pedasnya tak lagi membuat kantong masyarakat ikut terbakar.