Lifestyle

Tingkat Kolesterol Tinggi: Masalah “Sunyi” yang Bisa Diatasi Lewat Gaya Hidup

19
×

Tingkat Kolesterol Tinggi: Masalah “Sunyi” yang Bisa Diatasi Lewat Gaya Hidup

Sebarkan artikel ini
Tingkat Kolesterol Tinggi: Masalah “Sunyi” yang Bisa Diatasi Lewat Gaya Hidup
Ilustrasi: Tingkat Kolesterol Tinggi: Masalah “Sunyi” yang Bisa Diatasi Lewat Gaya Hidup. /R45/Made

Jakarta, Rakyat45.com – Kolesterol sering dijuluki sebagai musuh tersembunyi kesehatan, karena kenaikannya bisa berlangsung tanpa gejala nyata, tetapi efeknya bisa sangat merugikan sistem kardiovaskular dalam jangka panjang.

Tren dan Fakta Terkini

Di Indonesia, program Cek Segitiga milik PT Dexa Medica menemukan bahwa banyak orang muda ternyata memiliki kadar kolesterol tinggi.

Secara global, Asia dikabarkan menghadapi tantangan serius terkait pola makan dan gaya hidup yang mendorong peningkatan kadar kolesterol dalam populasi.

Untuk menghadapi beban penyakit tidak menular ini, pemerintah Indonesia meluncurkan program skrining kesehatan gratis senilai miliaran rupiah, termasuk pemeriksaan tekanan darah dan kolesterol.

Pengaruh Gaya Hidup Terhadap Kadar Kolesterol

Menurut penelitian “The Effect of Lifestyle on Hypercholesterolemia,” faktor gaya hidup seperti aktivitas fisik dan kebiasaan merokok memiliki pengaruh signifikan terhadap risiko kolesterol tinggi.
Individu yang kurang aktivitas fisik berisiko jauh lebih tinggi mengalami kondisi hiperkolesterolemia (peningkatan kolesterol) dibandingkan mereka yang aktif. dilasir dari The Open Public Health Journal.

Kebiasaan merokok juga turut meningkatkan risiko tersebut, walaupun pengaruhnya cenderung lebih moderat dibanding kurangnya aktivitas fisik.
Menariknya, dalam penelitian tersebut konsumsi buah dan sayur tidak menunjukkan hubungan yang signifikan dengan kadar kolesterol tinggi dalam sampel tersebut.

Strategi Gaya Hidup untuk Mengendalikan Kolesterol

Berikut beberapa langkah gaya hidup yang terbukti membantu mengendalikan kolesterol:

  • Aktivitas fisik teratur

Jalan kaki cepat, bersepeda, jogging, atau olahraga aerobik selama minimal 150 menit per minggu sangat disarankan. Aktivitas ini membantu menurunkan kolesterol LDL (“jahat”) dan meningkatkan HDL (“baik”).

  • Pola makan sehat

Batasi makanan tinggi lemak jenuh dan lemak trans, seperti daging merah berlemak, makanan cepat saji, mentega, serta makanan punuh lemak olahan.

Perbanyak konsumsi lemak sehat (misalnya minyak zaitun, minyak kanola), ikan berlemak (salmon, tuna), kacang-kacangan, serta makanan tinggi serat larut (oat, kacang, buah-buahan, sayuran).

Hindari gula halus dan konsumsi karbohidrat olahan secara berlebihan.

  • Berhenti merokok dan batasi alkohol

Merokok tidak hanya merusak pembuluh darah, tetapi juga mempengaruhi keseimbangan kolesterol.

  • Menjaga berat badan ideal dan kontrol tekanan darah / gula darah

Obesitas, hipertensi, dan kadar gula darah yang tinggi sering kali berjalan bersama dengan dislipidemia (gangguan lipid).

  • Pemeriksaan rutin

Karena kolesterol tinggi bisa tidak menunjukkan gejala, pemeriksaan darah secara berkala sangat penting, terutama bila memiliki faktor risiko seperti riwayat keluarga, obesitas, atau penyakit penyerta.

Meskipun perubahan gaya hidup memiliki dampak positif, tidak semua orang dapat mencapai target kolesterol hanya lewat diet dan olahraga faktor genetik pun memainkan peran besar.

Dalam kasus-kasus seperti itu, intervensi medis seperti penggunaan obat kolesterol (misalnya statin) mungkin diperlukan sebagai tambahan.

Informasi lebih lengkap tentang prinsip editorial kami bisa dibaca di Kebijakan Redaksi.