Pekanbaru, Rakyat45.com – Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Kanwil Ditjenpas) Riau tengah menelusuri insiden kaburnya tiga narapidana dari Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Siak pada Minggu dini hari (19/10/2025). Pemeriksaan internal kini dilakukan menyeluruh, mulai dari petugas jaga hingga pejabat struktural.
Kepala Kanwil Ditjenpas Riau, Maizar, menegaskan bahwa seluruh petugas yang bertugas pada malam kejadian dimintai keterangan untuk memastikan penyebab kaburnya para tahanan tersebut.
“Tim kami sudah turun langsung ke Rutan Siak untuk memeriksa semua pihak yang terkait, termasuk Kepala Rutan dan Kepala Pengamanan Rutan. Kami ingin tahu posisi dan tanggung jawab masing-masing saat peristiwa terjadi,” jelas Maizar, Senin (20/10/2025).
Meski dua dari tiga napi yang kabur telah berhasil ditangkap kembali, pemeriksaan terhadap jajaran Rutan tetap berjalan. Menurut Maizar, tanggung jawab atas keamanan tahanan tidak bisa diabaikan hanya karena pelaku sudah tertangkap.
“Satu regu jaga kami periksa, begitu juga KPR dan Kepala Rutan. Mereka tetap harus bertanggung jawab,” tegasnya.
Tiga napi yang melarikan diri diketahui bernama Satria Adi Putra (30), Safrudis (32), dan Epi Saputra (34). Ketiganya merupakan terpidana mati kasus narkoba. Berdasarkan hasil penyelidikan awal, para napi diduga merusak engsel pintu sel menggunakan potongan gerinda yang ditemukan di area ventilasi. Upaya tersebut dilakukan perlahan selama sekitar satu minggu sebelum akhirnya berhasil kabur.
Petugas Rutan berhasil menangkap kembali dua napi, yakni Satria Adi Putra dan Safrudis, tak lama setelah pelarian. Sementara satu lainnya, Epi Saputra, masih dalam pengejaran.
“Dua sudah diamankan, satu lagi masih kami buru. Kami bekerja sama dengan aparat TNI, Polri, serta pemerintah setempat. Foto dan identitas pelaku juga sudah disebar agar masyarakat bisa membantu,” ujar Maizar.
Usai kejadian, Kanwil Ditjenpas Riau langsung memerintahkan peningkatan keamanan di seluruh blok hunian. Pemeriksaan gembok dan kontrol rutin diperketat untuk mencegah insiden serupa.
“Kami tingkatkan patroli dan deteksi dini agar keamanan Rutan tetap terjaga,” tambah Maizar.
Ia juga menyoroti persoalan klasik yang masih membayangi lembaga pemasyarakatan di Indonesia, yaitu kelebihan kapasitas penghuni. Rutan Siak, menurutnya, saat ini sudah menampung tahanan hingga tiga kali lipat dari kapasitas ideal.
“Kondisi over kapasitas ini jelas menjadi tantangan dalam menjaga keamanan dan ketertiban,” ungkapnya.
Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Anom Karibianto, mengungkapkan bahwa peristiwa itu terjadi sekitar pukul 01.50 WIB. Petugas mendengar suara mencurigakan dari arah atap seng, lalu mengecek sumbernya. Dari rekaman CCTV, terlihat seorang napi melompat keluar dari atap rutan.
“Petugas langsung bergerak cepat dan berhasil menangkap dua napi. Satu lainnya masih dalam pengejaran,” kata Anom.
Hingga kini, upaya pencarian terhadap Epi Saputra terus dilakukan. Aparat meminta masyarakat yang melihat atau mengetahui keberadaannya segera melapor ke pihak berwajib.***
Informasi lebih lengkap tentang prinsip editorial kami bisa dibaca di Kebijakan Redaksi.