Daerah

KMP Mutiara Pertiwi II Rusak, Bengkalis Kembali Diuji Krisis Layanan Publik

424
×

KMP Mutiara Pertiwi II Rusak, Bengkalis Kembali Diuji Krisis Layanan Publik

Sebarkan artikel ini
Teks foto: Penumpang menunggu antrean naik ke kapal penyeberangan di Dermaga Roro (Roll on/Roll off) Bengkalis pada malam hari, kembali terganggu setelah KMP Mutiara Pertiwi II mengalami kerusakan dan terpaksa keluar dari jadwal pelayaran, Jum'at (31/10/2025).R45/Indra

Bengkalis, Rakyat45.com – Layanan penyeberangan lintasan Bengkalis–Pakning kembali tersendat. Malam ini, hanya KMP Swarna Putri yang beroperasi setelah KMP Mutiara Pertiwi II mengalami kerusakan dan terpaksa keluar lintasan, Jum’at (31/10/2025).

Kepala Bagian Pelayanan Dinas Perhubungan Kabupaten Bengkalis, Edi Kurniawan, membenarkan gangguan tersebut.

“Sekitar pukul tujuh malam, KMP Mutiara Pertiwi II keluar lintasan karena ada kerusakan,” ujarnya saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp.

Dengan hanya satu kapal yang bertugas, antrean kendaraan dari dan menuju Bengkalis diperkirakan kembali memanjang. Kondisi ini dikhawatirkan memicu penumpukan kendaraan di pelabuhan, sebagaimana pernah terjadi pada masa gangguan sebelumnya.

Masalah ini menjadi sorotan hangat warganet di media sosial. Sejumlah akun Facebook menumpahkan kekecewaan mereka atas kondisi layanan Roro yang dianggap tak kunjung membaik.

“Sudah sering rusak, tapi tak ada solusi tetap. Kasihan kami yang tiap hari menyeberang untuk kerja,” tulis akun @Rahmad_Bks di kolom komentar salah satu unggahan tentang gangguan Roro.

“Begini terus dari tahun ke tahun. Roro rusak, lampu padam, kapan Bengkalis bisa tenang?” tulis @Dwi_Anita yang mendapat banyak tanda suka dari pengguna lain.

Keluhan publik di dunia maya itu menambah panjang daftar keresahan warga. Dalam sepekan terakhir, masyarakat Bengkalis juga dihadapkan pada pemadaman listrik bergilir oleh PLN dengan durasi hingga beberapa jam setiap hari.

“Bayar listrik kami tak pernah telat, tapi lampu padam terus,” ujar Rini, warga Jalan Pramuka Bengkalis, saat dimintai tanggapan.

Bagi banyak warga, dua persoalan ini mencerminkan kelelahan publik terhadap pelayanan dasar yang tak kunjung stabil. Transportasi yang terganggu dan pasokan listrik yang tak menentu berimbas langsung pada roda ekonomi dan aktivitas harian masyarakat.

Di tengah situasi ini, masyarakat berharap pemerintah daerah bersama instansi terkait segera bertindak konkret. Mereka menantikan perbaikan menyeluruh, bukan sekadar janji perbaikan sementara.**

Informasi lebih lengkap tentang prinsip editorial kami bisa dibaca di Kebijakan Redaksi.