Lifestyle

Pesona Puncak Kompe dan Candi Muara Takus, Perpaduan Sejarah dan Alam Riau

35
×

Pesona Puncak Kompe dan Candi Muara Takus, Perpaduan Sejarah dan Alam Riau

Sebarkan artikel ini
Puncak Kompe, Panorama alam yang tersaji hampir menyerupai seperti apa yang ada di Raja Ampat.. (Dok: Istimewa)

Kampar, Rakyat45.com – Kabupaten Kampar menyimpan sejuta pesona yang memadukan kekayaan budaya masa lampau dan keindahan alam menawan. Dua destinasi unggulan yang kini kian menarik perhatian wisatawan adalah Candi Muara Takus, peninggalan peradaban Buddha tertua di Sumatra, dan Puncak Kompe, bukit dengan panorama ala “Raja Ampat” versi Riau.

Candi Muara Takus: Jejak Sejarah Sriwijaya di Tanah Kampar

Terletak di Desa Muara Takus, Kecamatan XIII Koto Kampar, kompleks Candi Muara Takus menjadi bukti nyata kejayaan masa lalu Kerajaan Sriwijaya. Berdasarkan data dari Wikipedia Indonesia, situs ini diduga dibangun antara abad ke-7 hingga ke-11 Masehi.

Bangunan candinya terdiri dari beberapa bagian, seperti Candi Tua (Sulung), Candi Mahligai, Candi Bungsu, dan Candi Palangka. Material pembangunnya berbeda dari candi di Jawa, karena menggunakan batu bata, batu sungai, dan batu pasir, bukan batu andesit. situs ini termasuk dalam daftar cagar budaya yang potensial menjadi Warisan Dunia.

Suasana sekitar kompleks begitu tenang. Udara sejuk di pagi hari membuat wisatawan dapat menikmati pemandangan alam yang berpadu dengan nuansa sejarah. Banyak pengunjung datang untuk berfoto, berziarah, hingga belajar tentang sejarah Buddha di Sumatra.

“Candi Muara Takus bukan hanya situs sejarah, tapi juga simbol harmoni antara manusia dan alam,” ujar Dinas Pariwisata Kampar melalui laman resmi Disparbud Kampar.

Perjalanan menuju lokasi memakan waktu sekitar 3–4 jam dari Pekanbaru dengan jalur darat yang cukup baik. Waktu terbaik untuk berkunjung adalah pagi atau sore hari, saat cahaya matahari menyorot lembut di antara bangunan candi.

Puncak Kompe: Panorama “Raja Ampat” dari Bumi Kampar

Sekitar satu jam perjalanan dari Muara Takus, terdapat destinasi lain yang kontras namun sama menariknya: Puncak Kompe. Lokasinya berada di Kecamatan XIII Koto Kampar, di tepi Danau PLTA Koto Panjang.

Puncak Kompe menawarkan pemandangan gugusan pulau kecil di tengah danau, menyerupai Raja Ampat di Papua. Dari atas bukit, matahari terbenam tampak begitu indah memantul di permukaan air.

Fasilitas wisata kini mulai berkembang, meliputi area parkir, warung, toilet, serta beberapa spot foto yang didesain menarik. Setiap akhir pekan, kawasan ini ramai dikunjungi wisatawan lokal maupun dari luar daerah.

“Puncak Kompe ini menjadi kebanggaan baru bagi Kampar. Alamnya indah dan potensinya luar biasa,” kata salah satu pengelola wisata lokal’.

Untuk pengalaman terbaik, datanglah menjelang sore. Suasana senja dan hembusan angin lembut dari perbukitan menciptakan ketenangan yang sulit dilupakan. Jangan lupa membawa jaket ringan, karena udara di puncak bisa cukup sejuk.

Perpaduan Budaya dan Alam yang Sempurna

Candi Muara Takus dan Puncak Kompe menjadi simbol dua wajah wisata Kampar, warisan budaya dan pesona alam. Kombinasi ini menjadikan Kampar sebagai destinasi potensial di Riau bagi wisatawan yang mencari kedamaian, edukasi sejarah, sekaligus panorama alam yang memukau.

Dari bangunan kuno peninggalan Sriwijaya hingga puncak bukit dengan pemandangan danau biru, Kampar membuktikan bahwa Riau bukan sekadar tentang minyak dan industri, tetapi juga tentang cerita, keindahan, dan ketenangan yang patut dijaga.***

Informasi lebih lengkap tentang prinsip editorial kami bisa dibaca di Kebijakan Redaksi.