Bengkalis, Rakyat45.com – Di tengah kompleksitas kejahatan lintas negara yang kian meningkat, Indonesia terus memperkuat kapasitas penegakan hukum di wilayah perbatasan. Salah satu langkah nyata terlihat di Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau,
Di mana Polres Bengkalis bekerja sama dengan Polda Riau menyelenggarakan Program Bantuan BTNCLO (Border Transnational Crime Liaison Officer), Selasa (4/11/2025), di Aula Tantya Sudhirajati, Jalan Pertanian, Kecamatan Bengkalis.
Program ini tidak sekadar pelatihan teknis. Ia menjadi simbol komitmen Indonesia dalam membangun jejaring kerja sama penegakan hukum lintas batas, upaya strategis menghadapi ancaman kejahatan transnasional, mulai dari perdagangan manusia hingga penyelundupan lintas laut.
Dipimpin oleh Kombes Pol Fibri Karpiananto, S.H., S.I.K., Tim BTNCLO terdiri dari Kompol Riza Sativa, S.H., S.I.K., M.I.K., AKP Ardianto Bayu Wibowo, S.H., S.Kom., B.Sh., M.M., M.Si., Ipda Yusuf Rizki Maulana, S.Hub.Int., dan Penda Utun Samsiah, S.H. Kehadiran tim ini menjadi katalis bagi peningkatan kapasitas aparat daerah dalam membangun kolaborasi lintas lembaga dan lintas negara.
Pantauan media, acara ini juga dihadiri oleh berbagai unsur strategis, Drs. Johansyah Safri mewakili Bupati Bengkalis, Lettu Agus Dani mewakili Dandim 0303 Bengkalis, Rendra Wardana alias Yan Kancil mewakili Ketua DPRD, serta pejabat dari Kejaksaan Negeri, Pengadilan Negeri, Pengadilan Agama, Bea Cukai, Imigrasi, Lapas, dan Danposal Bengkalis.
Dalam sambutannya, Kapolres Bengkalis, AKBP Budi Setiawan, S.I.K., M.I.K., menekankan bahwa penguatan koordinasi lintas batas bukan hanya soal keamanan, tetapi juga kedaulatan dan integritas bangsa.
“Kehadiran Tim Bantuan BTNCLO merupakan kehormatan sekaligus momentum penting untuk memperkuat sinergi antar lembaga,” ujarnya.
“Program ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan personel kami dalam menghadapi dinamika kejahatan lintas negara yang semakin kompleks dan terintegrasi.” terang Kapolres Bengkalis.
Sementara itu, Kombes Pol Fibri Karpiananto, Ketua Tim BTNCLO, menyoroti urgensi kerja sama lintas batas di era globalisasi hukum.
“Program ini dirancang untuk memperkuat efektivitas koordinasi penegakan hukum di tingkat internasional,” tutur Fibri dalam wawancara bersama Rakyat45.com.
“Kami ingin memastikan setiap aparat di garis depan memiliki pemahaman, jejaring, dan sistem yang mampu menjawab tantangan kejahatan lintas negara dengan respons cepat dan terukur.” pungkasnya.
Kegiatan ini mencakup paparan mendalam mengenai peran petugas penghubung perbatasan, mekanisme pertukaran informasi internasional, hingga protokol kerja sama lintas lembaga dalam menangani kejahatan transnasional.
Acara diakhiri dengan penyerahan cinderamata dan sesi foto bersama, menandai komitmen berkelanjutan Polres Bengkalis dan Polda Riau dalam memperkuat keamanan wilayah strategis di pesisir timur Sumatera, gerbang penting Indonesia di Selat Malaka.
Lebih dari sekadar agenda formal, Program BTNCLO mencerminkan diplomasi keamanan yang kini menjadi bagian vital dari strategi nasional Indonesia. Di tengah dunia yang semakin terhubung, keamanan perbatasan tidak berdiri sendiri, melainkan menjadi bagian dari ekosistem kolaborasi global, tempat hukum, diplomasi, dan kemanusiaan berpadu menjaga stabilitas kawasan.**
Informasi lebih lengkap tentang prinsip editorial kami bisa dibaca di Kebijakan Redaksi.












