RAKYAT45.COM – Siapa yang tidak suka coklat? Rasanya yang manis dan teksturnya yang lembut membuat makanan ini digemari berbagai kalangan. Namun, di balik kelezatannya, coklat memiliki dua sisi: bisa menjadi sumber kesehatan sekaligus ancaman jika dikonsumsi berlebihan.
Menurut sejumlah penelitian dari Harvard T.H. Chan School of Public Health dan Mayo Clinic, coklat hitam (dark chocolate) mengandung senyawa flavonoid dan polifenol yang berperan sebagai antioksidan alami. Senyawa ini mampu melawan radikal bebas, menjaga elastisitas pembuluh darah, serta menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Selain itu, coklat juga terbukti dapat meningkatkan suasana hati. Kandungan teobromin dan feniletilamin di dalamnya merangsang produksi hormon endorfin dan serotonin yang membuat seseorang merasa lebih bahagia dan rileks. Tak heran jika coklat kerap disebut sebagai “makanan penghibur hati”.
Namun, tidak semua coklat memiliki manfaat yang sama. Coklat olahan seperti coklat susu dan coklat putih sering kali mengandung kadar gula dan lemak jenuh yang tinggi. Jika dikonsumsi berlebihan, jenis coklat ini dapat meningkatkan risiko obesitas, diabetes tipe 2, dan kerusakan gigi.
“Coklat hitam dengan kadar kakao minimal 70 persen adalah pilihan terbaik,” kata Dr. Lisa Young, ahli gizi dari New York University, dikutip dari American Heart Association (AHA). “Namun, konsumsi tetap harus dibatasi sekitar 20–30 gram per hari.”
Selain itu, sejumlah orang mungkin mengalami efek samping seperti migrain atau gangguan pencernaan akibat kandungan kafein dan tiramin pada coklat. Karena itu, bijak dalam mengonsumsi adalah kunci utama.
Dengan kata lain, coklat memang bisa menjadi sahabat kesehatan — asal dikonsumsi secara bijak dan tidak berlebihan.
Informasi lebih lengkap tentang prinsip editorial kami bisa dibaca di Kebijakan Redaksi.












