Rakyat45.com, Pekanbaru – Pemuda Katolik Komisariat Daerah (Komda) Riau sukses menggelar Seminar Pemberdayaan Perempuan dan Anak yang dirangkaikan dengan Masa Penerimaan Anggota (Mapenta) Raya di Ballroom Cititel Hotel Pekanbaru, Sabtu (15/11/2025). Acara ini menarik antusias ratusan peserta, mulai dari tokoh lintas agama, pejabat pemerintah, hingga perwakilan Komcab Pemuda Katolik se-Riau.
Seminar menghadirkan sejumlah pemateri, di antaranya dr. Ronald Jeckson Sinaga, Sp.OG dari RS Santa Maria serta perwakilan Dinas Kesehatan Provinsi Riau dan Dinas P3AP2KB Riau. Diskusi berlangsung dinamis dengan dipandu Wakil Ketua Bidang Kesehatan dan Sosial Komda Riau, drg. Nodika Herda Tri Utami.
Adminkes Ahli Madya Dinas Kesehatan Riau, Zulfahera, memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. Ia menilai kolaborasi antara pemerintah dan organisasi kemasyarakatan seperti Pemuda Katolik sangat penting dalam meningkatkan literasi kesehatan di masyarakat.
Dalam materinya, ia menekankan peran strategis perempuan sebagai penggerak perubahan perilaku hidup sehat dalam keluarga. Ia juga mengajak masyarakat memanfaatkan Program Cek Kesehatan Gratis (CKD) di Puskesmas untuk deteksi dini penyakit.
“Kesehatan adalah investasi jangka panjang. Gunakan fasilitas yang tersedia agar pencegahan bisa dilakukan lebih cepat,” ujarnya.
Kepala Dinas P3AP2KB Riau, Fariza, menyebut tema seminar sangat relevan dengan isu yang masih menjadi pekerjaan rumah besar pemerintah. Ia menyoroti kesenjangan gender di bidang ekonomi yang masih lebar, bahkan mencapai selisih pendapatan hingga 200 persen.
Tak hanya itu, Fariza mengingatkan bahwa kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak masih terus terjadi dan membutuhkan penanganan serius.
“Unit layanan perempuan dan anak di Polda Riau masih menerima laporan setiap hari. Sosialisasi seperti ini sangat penting,” tegasnya.
Ia juga menyinggung pentingnya figur ayah dalam pembentukan karakter anak.
“Seorang ayah adalah role model. Kepribadian anak banyak dibentuk oleh perilaku ayah yang mereka lihat setiap hari,” katanya.
Ketua Pelaksana, Johannes Gultom, menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar seremoni penyambutan anggota baru, melainkan ruang refleksi bagi Pemuda Katolik untuk memperkuat kontribusi sosialnya di Riau.
Ketua Pemuda Katolik Komda Riau, Agustinus Dian Barnawan, menambahkan bahwa isu pemberdayaan perempuan merupakan komitmen nyata organisasi. “Sejak dulu Pemuda Katolik menjunjung tinggi kesetaraan. Dua periode kepemimpinan pusat pun dipimpin perempuan, yaitu Carolin Margaret Natasha,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan bahwa banyak Komda dan Komcab di Indonesia kini dipimpin oleh kader perempuan, sejalan dengan arah Gereja Katolik yang dalam Sidang Agung Gereja Katolik Indonesia (SAGKI) 2025 menempatkan perempuan sebagai sosok penting dalam perjalanan Gereja.
Terkait pelaksanaan Mapenta, Dian menjelaskan Oktober–November merupakan Bulan Kaderisasi Nasional. “Walau Mapenta biasanya dilaksanakan Komcab, tahun ini Komda mengambil mandat agar proses kaderisasi berjalan lebih optimal,” jelasnya.
Ia berharap peserta Mapenta aktif berkontribusi di daerah masing-masing, sejalan dengan tagline Ketua Umum Pemuda Katolik, Gusma: Grow Further and Level Up.
Pembimas Katolik Kanwil Kemenag Riau, Alimasa Gea, turut mengapresiasi inisiatif Pemuda Katolik membawa isu pemberdayaan perempuan dalam kegiatan kaderisasi. Ia menegaskan bahwa peran perempuan telah lama diakui dalam tradisi Gereja.
“Dalam Kitab Suci, perempuan memiliki peran penting dalam sejarah keselamatan. Sejak penciptaan, perempuan ditempatkan sebagai mitra laki-laki dalam karya Allah,” katanya.
Ia berharap para peserta dapat memetik manfaat dari seminar ini dan meneruskan spirit pemberdayaan dalam kehidupan sehari-hari.
Kegiatan Mapenta Raya dan Seminar Pemberdayaan Perempuan dan Anak ini ditutup dengan penegasan komitmen Pemuda Katolik Riau untuk terus hadir dengan kontribusi sosial yang nyata di tengah masyarakat.***
Informasi lebih lengkap tentang prinsip editorial kami bisa dibaca di Kebijakan Redaksi.












