Rakyat45.com, Pekanbaru – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Riau, Muliardi, menyampaikan apresiasi mendalam atas terselenggaranya Konferensi Internasional Wakaf yang dihadiri para Kakanwil Kemenag se-Indonesia. Kegiatan berskala global tersebut menjadi bagian dari rangkaian Hari Jadi ke-80 Provinsi Sumatera Barat sekaligus 100 Tahun Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor.
Muliardi menilai praktik wakaf produktif yang berkembang di Sumatera Barat dapat menjadi referensi penting bagi Riau untuk mendorong pengelolaan wakaf yang lebih profesional, inovatif, dan berkelanjutan.
“Banyak hal yang bisa dipelajari dari Sumbar. Model pengelolaan wakaf mereka sangat menarik untuk diadopsi, agar gerakan wakaf di Riau bisa kembali hidup dan memberikan manfaat lebih luas,” ungkapnya.
Konferensi bertema “Wakaf untuk Pembangunan Berkelanjutan” ini berlangsung selama dua hari dan dibuka langsung oleh Menteri Agama RI. Dalam sambutannya, Menag menegaskan peran vital wakaf sebagai instrumen pembangunan sosial yang telah dirasakan jutaan masyarakat Indonesia.
“Banyak fasilitas yang sehari-hari digunakan masyarakat berdiri di atas tanah wakaf. Sering kali mereka tidak menyadari bahwa pelayanan tersebut adalah buah kebaikan para wakif,” ujar Menteri Agama.
Ia menambahkan bahwa wakaf bukan hanya menghadirkan bangunan fisik, tetapi juga menciptakan ruang sosial yang mendukung keharmonisan dan kesejahteraan masyarakat.
Pembukaan konferensi ini turut dihadiri sejumlah tokoh nasional dan pemangku kepentingan wakaf, di antaranya:
- Sekretaris Jenderal Kemenag sekaligus Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI) Kamaruddin Amin,
- Ketua Dewan Pertimbangan MUI KH Ma’ruf Amin,
- Wakil Ketua MPR RI Ahmad Muzani,
- Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah,
- Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo,
- Ketua BAZNAS Noor Achmad, serta ratusan peserta dari berbagai daerah.
Konferensi ini diharapkan menjadi momentum untuk memperkuat sinergi nasional dalam membangun tata kelola wakaf yang lebih modern dan berdampak jangka panjang bagi kemajuan bangsa.
Informasi lebih lengkap tentang prinsip editorial kami bisa dibaca di Kebijakan Redaksi.












