Peristiwa

Aktivitas Gunung Semeru Meningkat, Status Dinaikkan dari Siaga ke Level IV Awas

68
×

Aktivitas Gunung Semeru Meningkat, Status Dinaikkan dari Siaga ke Level IV Awas

Sebarkan artikel ini
Aktivitas Gunung Semeru Meningkat, Status Dinaikkan dari Siaga ke Level IV Awas
Teks foto: Awan panas guguran meluncur deras menuruni lereng Gunung Semeru, menyelimuti lembah dengan material vulkanik pekat, Rabu (19/11/2025)./R45/In

Rakyat45.com, Jawa Timur – Aktivitas vulkanik Gunung Semeru kembali memasuki fase kritis. Badan Geologi melalui Gentur Dwi Teguh Santoso, S.Kom, melaporkan bahwa gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut menunjukkan peningkatan aktivitas signifikan pada Rabu, 19 November 2025, sekitar pukul 14.13 WIB.

Semeru memuntahkan awan panas secara beruntun. Rangkaian erupsi ini tidak dapat teramati sepenuhnya karena puncak gunung diselimuti kabut pekat. Meski demikian, instrumen pemantauan merekam amplitudo maksimum mencapai 37 mm, menandakan intensitas erupsi yang masih berlanjut hingga pernyataan ini disampaikan.

Menurut Gentur, fenomena tersebut bukan peristiwa tunggal, melainkan serangkaian erupsi beruntun. “Aktivitas erupsi dan guguran lava masih terjadi, meski sering tidak terlihat akibat kondisi cuaca yang membatasi jarak pandang,” ujarnya.

Data instrumental menunjukkan dominasi gempa letusan, gempa guguran, dan gempa harmonik, dengan lonjakan signifikan pada gempa guguran. Kondisi ini mengindikasikan intensifnya aliran lava pijar menuju sektor tenggara, terutama ke arah Besuk Kobokan.

Gentur menjelaskan bahwa pola kegempaan tersebut menunjukkan suplai magma dari kedalaman masih berlangsung aktif. Analisis variasi kecepatan relatif (dv/v) turut memperlihatkan tren penurunan sejak pertengahan Oktober 2025, sebuah indikasi ilmiah meningkatnya tekanan di dekat permukaan tubuh gunung.

Sementara itu, pemantauan deformasi menunjukkan kondisi relatif stabil tanpa tanda penggembungan signifikan. Namun kombinasi tekanan dangkal yang meningkat, awan panas beruntun, dan intensitas kegempaan yang tinggi menjadi dasar kuat dalam evaluasi risiko.

Status Meningkat Menjadi Level IV (Awas)

Setelah melalui analisis komprehensif, Gentur Dwi Teguh Santoso, S.Kom, secara resmi menetapkan bahwa mulai Rabu, 19 November 2025 pukul 17.00 WIB, status aktivitas Gunung Semeru dinaikkan dari Level III (Siaga) menjadi Level IV (Awas), tingkat peringatan tertinggi dalam sistem pemantauan gunungapi di Indonesia.

Pada level ini, Gentur menyampaikan sejumlah rekomendasi penting:

1. Masyarakat dilarang beraktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan hingga jarak 20 km dari puncak.

2. Di luar zona tersebut, warga tidak diperbolehkan berada dalam radius 500 meter dari tepi sungai sepanjang Besuk Kobokan.

3. Seluruh aktivitas dalam radius 8 km dari kawah atau puncak Semeru wajib dihentikan karena risiko lontaran batu pijar dan potensi awan panas yang tidak dapat diprediksi.

“Kami mengimbau masyarakat untuk mematuhi seluruh rekomendasi resmi dan terus memantau perkembangan aktivitas Gunung Semeru melalui kanal resmi Badan Geologi dan Magma Indonesia,” tegas Gentur.

Pernyataan resmi ini disampaikan oleh Gentur Dwi Teguh Santoso, S.Kom, mewakili Badan Geologi. Upaya mitigasi, dan peningkatan kewaspadaan diharapkan dapat meminimalkan risiko bagi warga di sekitar kawasan rawan bencana Gunung Semeru.

Informasi lebih lanjut dan pembaruan aktivitas vulkanik dapat diakses melalui:
PVMBG — https://magma.esdm.go.id
Kanal resmi PVMBG — https://linktr.ee/PVMBG