Daerah

Kasus HIV/AIDS Melonjak, Pekanbaru Jadi Fokus Penanganan di Riau

12
×

Kasus HIV/AIDS Melonjak, Pekanbaru Jadi Fokus Penanganan di Riau

Sebarkan artikel ini
Kasus HIV/AIDS Melonjak, Pekanbaru Jadi Fokus Penanganan di Riau
Ilustrasi - HIV.

Rakyat45.com, Pekanbaru – Lonjakan kasus HIV/AIDS di Provinsi Riau, khususnya di Kota Pekanbaru, kini menjadi perhatian serius pemerintah daerah. Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Riau, Heri Permana, menyebut situasi ini berada pada level yang memerlukan penanganan cepat dan terkoordinasi.

Pernyataan itu ia sampaikan saat menghadiri kegiatan skrining HIV di Lapas Kelas IIA Pekanbaru pada Kamis (04/12/2025). Heri mengungkapkan bahwa peningkatan kasus dalam beberapa tahun terakhir terjadi cukup signifikan dan kini mulai ditemukan di populasi umum.

“Kasus HIV/AIDS di Pekanbaru saat ini sedang berada pada tren tertinggi. Secara keseluruhan, temuan kumulatif di Riau telah mencapai 6.463 kasus, atau sekitar 58 persen dari keseluruhan kasus berada di Pekanbaru,” jelasnya.

Heri juga menyoroti perubahan pola penularan. Ia menyebut kelompok ibu rumah tangga kini menempati posisi ketiga dengan temuan kasus terbanyak. Dari segi usia, penderita HIV paling banyak ditemukan pada kelompok umur produktif.

“Kasus terbesar saat ini didominasi kelompok usia 25–27 tahun, yang berarti penyebarannya terjadi pada usia yang sangat aktif,” tambahnya.

Melihat kondisi tersebut, Heri menegaskan perlunya kerja kolaboratif. “Tidak bisa hanya dibebankan kepada dinas kesehatan. Upaya penanggulangan membutuhkan keterlibatan seluruh pihak—pemerintah, komunitas, hingga masyarakat,” ujarnya.

Senada dengan Heri, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Diskes Riau, dr. Dahlia Eka Okta, menyebut tren kasus HIV/AIDS di Riau terus menunjukkan kenaikan dari tahun ke tahun. Kementerian Kesehatan memperkirakan jumlah Orang dengan HIV (ODHIV) di Riau pada 2025 mencapai 9.054 orang.

Data kumulatif sejak 1997 hingga Triwulan III 2025 mencatat 11.078 ODHIV, dengan 6.774 orang masih hidup dan membutuhkan pendampingan. Selain itu, 4.345 orang di antaranya telah berada pada stadium AIDS.

Untuk mempercepat pemutusan rantai penularan, Diskes Riau kini fokus pada pencapaian target global fast track 95-95-95.

“Pertama, 95 persen ODHIV harus mengetahui statusnya. Kedua, 95 persen dari mereka harus segera mendapat terapi pengobatan. Ketiga, 95 persen dari yang menjalani pengobatan harus mencapai kondisi virus tersupresi,” tutur Dahlia.

Dengan meningkatnya angka kasus dan pola penyebaran yang semakin luas, pemerintah menegaskan bahwa kolaborasi lintas sektor menjadi kunci dalam menekan laju HIV/AIDS di Riau.***