Banda Aceh, Rakyat45.com – Banjir tidak hanya merendam rumah dan harta benda, tetapi juga menyisakan duka, ketidakpastian, dan kelelahan batin bagi warga yang terdampak. Di tengah situasi itu, tangan-tangan kemanusiaan hadir membawa harapan.
Dewan Pengurus Komisariat (DPK) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh turun langsung menyalurkan bantuan bagi masyarakat korban banjir di Kabupaten Aceh Utara.
Dengan membawa semangat solidaritas dan empati, bantuan disalurkan ke sejumlah wilayah yang mengalami dampak paling berat, yakni Gampong Alue Geudong dan Gampong Cot Ulaya di Kecamatan Baktiya, serta Gampong Biyara Barat, Kecamatan Tanah Jambo Ayee.
Kehadiran para perawat di lokasi bencana menjadi penanda bahwa mereka tidak hanya hadir di ruang-ruang perawatan rumah sakit, tetapi juga di tengah masyarakat saat krisis melanda.
Penyaluran bantuan ini merupakan bagian dari program kemanusiaan bertajuk “DPK ZA Peduli Bencana”, sebuah inisiatif yang digagas untuk merespons cepat setiap bencana alam yang menimpa masyarakat Aceh, termasuk mereka yang berada di garis depan pelayanan kesehatan.
Ketua DPK PPNI RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh, Ns. Zulfitri, M.Kep, menyampaikan bahwa banjir kali ini berdampak luas, tidak hanya bagi masyarakat umum, tetapi juga bagi tenaga perawat di lingkungan RSUD dr. Zainoel Abidin.
“Sebanyak 42 perawat kami terdampak langsung oleh banjir,” ungkap Zulfitri. “Karena itu, program ini kami rancang dengan dua fokus utama, memberikan santunan kepada perawat yang terdampak, serta menyalurkan bantuan langsung kepada masyarakat berupa sembako, air mineral, dan pakaian layak pakai.”
Seluruh donasi, lanjutnya, berasal dari solidaritas internal para perawat dan tenaga kesehatan RSUD dr. Zainoel Abidin.
Bagi Zulfitri, hal ini menjadi cerminan kuatnya nilai kebersamaan dalam profesi perawat sebuah profesi yang tidak hanya bekerja dengan keterampilan medis, tetapi juga dengan nurani.
“Perawat memiliki tanggung jawab moral dan sosial untuk hadir membantu masyarakat dalam situasi darurat. Turun langsung ke lokasi bencana adalah bagian dari pengabdian kami,” tegas Ketua DPK PPNI RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh, Sabtu, (20/12/2025).
Lebih dari sekadar bantuan material, kegiatan ini juga menjadi ruang penguatan empati dan kebersamaan antarsesama perawat. Ia sekaligus menegaskan bahwa profesi perawat memiliki peran strategis dalam membangun ketahanan sosial masyarakat di tengah krisis.
DPK PPNI RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh menyadari bahwa bantuan yang disalurkan mungkin tidak sepenuhnya menghapus dampak bencana. Namun, diharapkan, kehadiran mereka dapat menjadi penguat moral bagi warga yang tengah berjuang bangkit.
“Semoga bantuan ini mampu meringankan beban saudara-saudara kita dan menjadi pengingat bahwa mereka tidak sendiri menghadapi musibah ini,” kata Zulfitri.
Ke depan, DPK PPNI RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh menegaskan komitmennya untuk terus mengambil peran aktif dalam kegiatan sosial dan kemanusiaan.
“Dalam setiap bencana, mereka berikhtiar untuk selalu hadir bukan hanya sebagai tenaga kesehatan, tetapi sebagai bagian dari masyarakat yang saling menjaga dan menguatkan.” pungkasnya.**
