Daerah

2.505 Honorer Riau Naik Status Jadi PPPK Paruh Waktu, Pemprov Ingatkan Jangan Kendur Bekerja

28
×

2.505 Honorer Riau Naik Status Jadi PPPK Paruh Waktu, Pemprov Ingatkan Jangan Kendur Bekerja

Sebarkan artikel ini
2.505 Honorer Riau Naik Status Jadi PPPK Paruh Waktu, Pemprov Ingatkan Jangan Kendur Bekerja
Sebanyak 2.505 honorer resmi ditetapkan sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Paruh Waktu oleh Pemprov Riau./R45/md

Rakyat45.com, Pekanbaru – Setelah bertahun-tahun berada dalam ketidakpastian status, ribuan tenaga honorer di lingkungan Pemerintah Provinsi Riau akhirnya mendapatkan kejelasan. Sebanyak 2.505 honorer resmi ditetapkan sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Paruh Waktu oleh Pemprov Riau.

Penyerahan Surat Keputusan (SK) pengangkatan dilakukan langsung oleh Plt Gubernur Riau, SF Hariyanto, dalam sebuah upacara di Halaman Gedung Daerah Riau, Rabu (24/12/2025). Momentum tersebut menjadi simbol perubahan nasib bagi para honorer yang selama ini menopang pelayanan publik di berbagai sektor.

Ribuan PPPK Paruh Waktu yang diangkat berasal dari berbagai latar belakang profesi. Tenaga pendidik mendominasi dengan jumlah 539 orang, disusul 300 tenaga kesehatan, sementara sisanya merupakan tenaga teknis yang selama ini menjadi tulang punggung administrasi dan operasional pemerintahan daerah.

Dalam arahannya, SF Hariyanto menegaskan bahwa pengangkatan PPPK bukan sekadar bentuk penghargaan atas masa pengabdian, melainkan awal dari tanggung jawab baru yang lebih besar. Ia menekankan bahwa perubahan status harus diiringi dengan peningkatan kualitas kerja.

“Status boleh berubah, tapi semangat dan tanggung jawab tidak boleh turun. Justru setelah diangkat, kinerja harus semakin kuat,” tegasnya.

Ia juga menyoroti pentingnya integritas dan disiplin sebagai fondasi utama aparatur pemerintah. Menurutnya, kepercayaan negara yang diberikan kepada PPPK harus dijawab dengan sikap profesional dan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat.

“Kejujuran, kedisiplinan, dan kesungguhan bekerja itu yang dinilai. Kalau itu dijaga, siapa pun pimpinan pasti percaya,” ujarnya.

Plt Gubernur Riau mengingatkan bahwa pengangkatan PPPK Paruh Waktu bukanlah garis akhir perjuangan tenaga honorer. Sebaliknya, hal tersebut menjadi ujian nyata apakah para pegawai mampu membuktikan kapasitas dan loyalitasnya dalam birokrasi pemerintahan.

Ia juga meminta agar euforia pengangkatan tidak membuat lengah. Seluruh PPPK diminta tetap memegang nilai-nilai birokrasi yang bertanggung jawab serta menjadikan status baru sebagai motivasi untuk meningkatkan pelayanan publik.

“Hari ini kalian bersyukur, itu wajar. Tapi setelah ini, tunjukkan bahwa kalian pantas dipercaya. Jaga integritas, tetap disiplin, dan bekerja sepenuh hati,” pungkasnya.

Pengangkatan ribuan PPPK Paruh Waktu ini sekaligus menjadi langkah konkret Pemprov Riau dalam menata tenaga honorer dan memperkuat layanan dasar pemerintahan, khususnya di sektor pendidikan, kesehatan, dan pelayanan teknis.***