Peristiwa

Simpang Obor Siak Terendam Banjir, Jalan Nasional Lumpuh dan Warga Terpaksa Mengungsi

28
×

Simpang Obor Siak Terendam Banjir, Jalan Nasional Lumpuh dan Warga Terpaksa Mengungsi

Sebarkan artikel ini
Simpang Obor Siak Terendam Banjir, Jalan Nasional Lumpuh dan Warga Terpaksa Mengungsi
Banjir kembali merendam Simpang Obor, Kecamatan Pusako, Kabupaten Siak, menyebabkan ruas jalan nasional tergenang air dan aktivitas warga terganggu, Rabu (24/12/2025)./R45/Md

Rakyat45.om, Siak – Banjir kembali merendam Simpang Obor, Kecamatan Pusako, Kabupaten Siak, menyebabkan ruas jalan nasional tergenang air dan aktivitas warga terganggu. Dampak banjir ini memaksa 25 kepala keluarga (KK) mengungsi ke tenda darurat karena air memasuki kawasan permukiman.

Genangan air yang meluap sejak beberapa hari terakhir tidak hanya menghambat arus lalu lintas, tetapi juga merendam rumah warga yang berada di sekitar badan jalan. Hingga Rabu (24/12/2025), air dilaporkan masih bertahan akibat tingginya debit dan minimnya aliran keluar.

Bupati Siak Afni Zulkifli menyebutkan, karena lokasi terdampak berada di jalur nasional, penanganan utama berada di bawah kewenangan pemerintah pusat, khususnya Kementerian PUPR melalui BPJN Wilayah Riau.

“Ini jalan nasional, jadi kami sudah berkoordinasi dan menyampaikan permohonan ke BPJN Riau. Harapan kami, penanganannya tetap menjadi prioritas meski ada kebijakan efisiensi anggaran,” ujar Afni saat meninjau lokasi pengungsian.

Menurut Afni, Simpang Obor merupakan daerah rawan banjir tahunan karena berada di kawasan cekungan air. Ketika hujan deras disertai pasang, air dengan cepat melimpah dan sulit surut.

“Saluran sudah dibersihkan, tapi air tetap bertahan karena volume sangat besar, termasuk limpahan dari Danau Naga Sakti,” jelasnya.

Ia menegaskan, kondisi tersebut menjadi tantangan serius yang membutuhkan solusi jangka panjang, bukan sekadar penanganan darurat setiap kali banjir terjadi.

“Kita tidak bisa hanya bergantung pada cuaca membaik. Harus ada penataan drainase dan infrastruktur yang lebih permanen,” katanya.

Saat ini, para warga terdampak ditampung di tenda darurat milik BPBD Siak. Pemerintah daerah turut menurunkan tenaga kesehatan untuk memastikan kondisi pengungsi tetap terjaga, terutama anak-anak dan bayi yang rentan terserang penyakit.

“Pengungsi didominasi keluarga, ada balita dan bayi. Ini menjadi perhatian serius kami,” tutur Afni.

Pemkab Siak memastikan akan terus melakukan koordinasi lintas instansi, baik di tingkat daerah maupun pusat, agar penanganan banjir di Simpang Obor tidak hanya bersifat sementara, melainkan mampu mengurangi risiko banjir berulang di masa mendatang.***