Yogyakarta, Rakyat45.com – Suasana Stasiun Yogyakarta pada puncak arus libur Natal dan Tahun Baru terasa berbeda. Di tengah lalu lalang penumpang, perhatian tertuju pada kualitas pelayanan yang tidak sekadar mengedepankan ketepatan waktu, tetapi juga kenyamanan, keamanan, dan kepekaan terhadap kebutuhan kelompok rentan ibu, anak, serta lansia. Inilah wajah baru transportasi publik yang tengah dibangun PT Kereta Api Indonesia (Persero).
Momentum tersebut mengiringi kunjungan kerja Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Dra. Hj. Arifatul Choiri Fauzi, M.Si, ke Stasiun Yogyakarta, Jumat (26/12/2025), bertepatan dengan masa Angkutan Natal dan Tahun Baru 2025/2026. Kunjungan ini menjadi penanda penting atas upaya KAI Daerah Operasi 6 Yogyakarta dalam menghadirkan layanan transportasi yang ramah keluarga.
Dalam agenda tersebut, Menteri PPPA didampingi Komisaris KAI Risal Wasal, Direktur Keselamatan dan Keamanan KAI Dadan Rudiansyah, EVP Daop 6 Yogyakarta Bambang Respationo, serta jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah. Rombongan meninjau langsung berbagai fasilitas pelayanan, mulai dari ruang tunggu, ruang laktasi, area bermain anak, hingga lounge stasiun. Menteri PPPA juga menyempatkan diri menyapa para penumpang, khususnya ibu, anak-anak, dan lansia.
Apresiasi pun disampaikan atas komitmen KAI dalam menciptakan ekosistem transportasi publik yang inklusif dan berperspektif perlindungan. Salah satu inovasi yang mendapat perhatian khusus adalah fitur Female Seat Map pada aplikasi Access by KAI. Fitur ini memungkinkan penumpang perempuan mengetahui posisi tempat duduk yang ditempati penumpang perempuan maupun laki-laki, sehingga dapat memilih kursi sesuai kebutuhan kenyamanan dan rasa aman.
“Inovasi ini merupakan terobosan yang menjawab kebutuhan nyata pelanggan. Kehadiran fitur seperti Female Seat Map menunjukkan bahwa KAI tidak hanya mengikuti perkembangan teknologi, tetapi juga memahami dimensi psikologis dan keamanan penumpang perempuan,” ujar Menteri PPPA.
Selain itu, fasilitas ruang laktasi dan area bermain anak di stasiun-stasiun besar wilayah Daop 6 Yogyakarta turut mendapat pujian. Menteri PPPA bahkan mendorong agar ruang bermain anak ke depan dapat dilengkapi dengan permainan tradisional, sebagai sarana pengenalan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal kepada generasi muda di ruang publik modern.
Komitmen tersebut ditegaskan oleh Manajer Humas KAI Daop 6 Yogyakarta, Feni Novida Saragih. Ia menyampaikan bahwa Daop 6 secara konsisten menghadirkan layanan yang aman, nyaman, dan ramah bagi ibu dan anak.
Saat ini, fasilitas ruang laktasi telah tersedia di seluruh stasiun pelayanan penumpang, yakni 15 stasiun Daop 6 dan Stasiun KCI. Area bermain anak tersedia di empat stasiun besar Yogyakarta, Lempuyangan, Solo Balapan, dan Purwosari serta didukung oleh pos kesehatan, 35 tenaga medis, dan 51 rumah sakit mitra KAI.
Tidak hanya berfokus pada fasilitas fisik, KAI Daop 6 juga memperkuat sistem perlindungan penumpang melalui berbagai kanal pelaporan dan mekanisme penanganan cepat terhadap dugaan pelecehan seksual.
Penumpang diimbau segera melapor kepada petugas stasiun, kondektur, atau melalui Contact Center 121 apabila melihat atau mengalami tindakan mencurigakan.
“Petugas keamanan kami secara aktif melakukan penyisiran rutin di setiap rangkaian kereta untuk memastikan seluruh penumpang berada dalam kondisi aman dan nyaman sepanjang perjalanan,” tutur Feni.
“Sebagai bentuk ketegasan, KAI juga memberlakukan sanksi berat bagi pelaku kejahatan seksual di lingkungan kereta api. Oknum yang terbukti melakukan pelanggaran akan masuk daftar hitam dan dilarang menggunakan jasa kereta api hingga 20 tahun ke depan.
Melalui langkah-langkah berkelanjutan ini, KAI Daop 6 Yogyakarta menegaskan posisinya bukan sekadar sebagai penyedia jasa transportasi, tetapi sebagai pengelola ruang publik yang aman, beradab, dan ramah bagi seluruh lapisan masyarakat terutama perempuan, ibu, dan anak dalam setiap perjalanan.” tegas Manajer Humas KAI Daop 6 Yogyakarta.**












