Sleman, Rakyat45.com – Pusaran perubahan zaman yang kian cepat, akar-akar tradisi kerap terpinggirkan, sekelompok perempuan di Sleman memilih berjalan melawan lupa. Mereka berhimpun, bukan sekadar untuk bernostalgia, melainkan untuk menegaskan kembali jati diri budaya Jawa yang sarat nilai, harmoni, dan kebijaksanaan hidup.
Melalui agenda Temu Kangen, Ormas STC Sekar Tanjung Community (STC) menghadirkan ruang perjumpaan yang hangat dan bermakna di Caffe Los Doun, Cebongan, Mlati, Sleman, Minggu (28/12/2025).
Acara yang dihadiri 65 anggota ini menjadi lebih dari sekadar temu silaturahmi, ia menjelma sebagai panggung refleksi, konsolidasi, dan perumusan arah gerak organisasi ke depan.
Ketua STC, Bu Cuci, menegaskan bahwa budaya Jawa bukan sekadar warisan masa lalu, melainkan identitas yang harus terus dirawat dan diwariskan lintas generasi. Dengan nada tegas namun penuh kehangatan, ia menekankan pentingnya menjaga seni-seni tradisional seperti tari, karawitan, dan musik angklung agar tetap hidup di tengah masyarakat.
“Budaya Jawa adalah jati diri kita. Jika kita sendiri tak merawatnya, lalu kepada siapa lagi ia akan dititipkan?” ujar Bu Cuci, disambut anggukan dan tepuk tangan para anggota.
Lebih jauh, ia mengajak seluruh anggota khususnya para ibu untuk terus berbenah, memperkuat peran komunitas, dan menjadikan pelestarian budaya sebagai gerakan bersama, bukan sekadar wacana seremonial. Menurutnya, budaya hanya akan bertahan jika dipraktikkan, diajarkan, dan dicintai dalam kehidupan sehari-hari.
Tak hanya soal kebudayaan, forum ini juga dimanfaatkan untuk membahas strategi pemasaran dan penguatan organisasi STC Sleman agar lebih adaptif, berdaya saing, serta mampu menjangkau generasi muda tanpa kehilangan ruh tradisionalnya.” ungkapnya.
Mengusung tema “Melestarikan Budaya Jawa, Membangun Komunitas yang Kuat”, STC Sekar Tanjung Community menegaskan komitmennya untuk terus menjadi penjaga nilai-nilai lokal di tengah perubahan zaman. Sebuah ikhtiar sunyi namun berdaya, bahwa budaya bukanlah artefak mati, melainkan denyut kehidupan yang terus harus dijaga agar tetap bernapas hari ini dan esok.
Mengusung tema “Melestarikan Budaya Jawa, Membangun Komunitas yang Kuat”, STC Sekar Tanjung Community menegaskan komitmennya untuk terus berdiri sebagai penjaga nilai-nilai lokal pada pusaran perubahan zaman yang kian cepat. Komitmen ini bukan sekadar slogan, melainkan ikhtiar kolektif yang tumbuh dari kesadaran bersama akan pentingnya merawat identitas budaya sebagai fondasi kebersamaan dan kekuatan sosial.
“Sebuah ikhtiar yang mungkin berlangsung senyap, namun sarat daya hidup menegaskan bahwa budaya bukanlah artefak mati yang terkurung dalam ingatan masa lalu, melainkan denyut kehidupan yang terus bergerak, hidup, dan perlu dirawat agar tetap bernapas dalam keseharian masyarakat, hari ini, esok, dan lintas generasi.” pungkas Ketua STC, kepada Rakyat45.com.**












