NIAS, Rakyat45.com – Bupati Nias Drs.Sokhiatulo Laoli, MM pimpin Apel kesiapan dalam rangka antisipasi bencana alam menghadapi Pilkada serentak Tahun 2020 yang dilaksanakan oleh Polres Nias, bertempat di Halaman Apel Mapolres Nias Jalan Bhayangkara No. 01 Kota Gunungsitoli, Senin, (09/11/2020).
Turut hadir dalam Kegiatan Apel tersebut, Dandim 0213/Nias Letkol T.P. Lobuan Simbolon, Kapolres Nias AKBP Wawan Iriawan, S.I.K., dan Lanal Nias diwakili oleh Dan Pos AL Gunungsitoli Kapten Laut (T) Hei Wahyudi, Walikota Gunungsitoli diwakili oleh Kadis PUPR Kota Gunungsitoli Ampelius Nazara, S.T., Bupati Nias Barat diwakili oleh Kadis Perhubungan T.R. Mendrofa, Bupati Nias Utara diwakili oleh Staf Ahli Bupati Fo’arota Gea, Kepala Kantor Basarnas Nias Agus Wibisono, S.E., Para Kadis Jawatan Kantor Kab. Nias / Kota Gunungsitoli, Kasat Pol PP Kota Gunungsitoli Eko Zebua, Kepala BPBD Kota Gunungsditoli Eliasa Waruwu, Kasat Pol PP Kab. Nias Nasokhi Gulo.
Bupati Nias yang juga sebagai pemimpin apel tersebut dalam pidatonya menyampaikan, “Kesiapan yang di selenggarakan secara serentak di seluruh jajaran ini bertujuan untuk memastikan kesiapan personel dan peralatan pengamanan, solidaritas para pemangku kepentingan yang di libatkan, serta menumbuhkan ketenangan dan rasa aman bagi masyatakat dalam menghadapi bencana, secara khusus di wilayah hukum polres Nias di mana saat ini sedang berjalan tahapan pilkada dan juga pandemi Covid-19.”Imbuhnya
Sebagaimana yang kita kerahui baik di media online dan cetak. Mengawali tahun 2020 di beberapa daerah di indonesia baik di pulau jawa, sumatera dan daerah lainnya mengalami bencana banjir. Tanah longsong, angin topan dan berbagai bencana lainnya yang di pengaruhi oleh perubahan iklim yang ekstrim.”Ujar Bupati
Ia juga menjelaskan, “Indonesia merupakan rawan bencana. Hal tersebut di latarbelakangi suatu realitas bahwa indonesia di kelilingi tiga lempeng tektonik aktif. Deretan gunung api aktif bagian dari ring off fire dan letak geografis yang dilewati garis khatulistiwa. Dan di samping itu kondisi hindologi juga sangat berpengaruh terhadap fenomena alam yang dapat berujung bencana seperti angin pitung beliung, banjir bandang dan longsor.
Mengingat kembali historis yang pernah mengalami bencana tsunami dan gempa bumi tahun 2004-2005 merupakan gempa bumi terkuat kedua di dunia sejak 1965, yang menyebabkan sedikitnya 638 tewas, 13.000 rumah rusak total dan 24.000 rumah rusak berat dan sekitar 34.000 rumah rusak ringan. 12 pelabuhan dan dermaga hancur, 403 jembatan rusak, dan 1066 km jalan Kabupaten dan provinsi hancur.”Jelas Bupati Nias.
Menyikapi hal tersebut, Daerah kepulauan Nias yang geografis wilayahnya di kelilingin oleh lautan sumadera hindia dan kontur tanah yang berbukit-bukit sangat rawan terjadinya bencana. Maka di butuhkan sikap, pemikiran dan perilaku tangguh sehingga di butuhkan proses internalisasi antara pengetahuan dan pengalaman. Maka di harapkan kesadaran dan tidak hanya sikap tetapi juga pemikiran dan perilaku. Maka apel kesiapan ini menjadi elemen penting sebagai bentuk tangguh menghadapi potensi bencana.”Ungkapnya
Mengakhiri pidatonya, Bupati Nias mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada seluruh personel dan pemangku kepentingan yang terlibat dalam apel kesiapan ini.
“Saya mengucapkan terimakasi serta penghargaan. Semoga pengabdian tugas yang di tunjukan dalam pelaksanaan ini menjadi catatan amal ibada di hadapan tuhan yang maha esa.” Tandas orang nomor satu di Kab.Nias itu Drs.Sokhiatulo Laoli MM.
(Makmur Gulo)