Nias, Rakyat45.com – Anggota DPRD Sumut Thomas Dachi, SH, Senin (5/10/2020) sore minta pihak kepolisian melakukan proses hukum terhadap Kepala Desa Ceritas Sogawunasi inisial FG bersama rekannya yang melalakukan tindak kekerasan terhadap AHH, warganya.
Dilansir dari sumber: sumuttimes.co, Kejadian tersebut juga viral sejak Rabu (30/9/2020) silam lewat media sosial whatsapp. Dimana seorang pria yang diyakini Kepala Desa Ceritas Sogawunasi membentak-bentak AHH, dan berujung tindakan fisik dari teman Kepala Desa kepada korban.
“Kita melihat hal ini tidak manusiawi. Apalagi sampai ada tindakan fisik. Saya minta polisi memproses ini. Terlepas saiapa yang salah. Ada video sebagai bukti dan sudah vital. Kalau sudah diperiksa kan publik.juga tahu apa yang terjadi,” tegas Thomas Dachi.
Diujung video tersebut, tampak bahwa peristiwa pengeroyokan berhenti setelah pihak keamanan dari Kapolpos Lolomatua datang. Selanjutnya Kaepala Desa FG beserta temanya membubarkan diri.
Setelah di konfirmasi terkait Video viral tersebut kepada Kades Caritas Alias FG menyampaikan pada media ini, “sudah sekitar satu tahun dia selalu menghina-hina keluarga kami dan perangkat desa saya melalui akun facebook nya namun saya selalu sabar.”Papar Faonalala
Lanjutnya, “Kemudian kemaren itu ada warga saya memberitahukan sama saya bahwa ada lagi status AHH itu yang tertanggal 16 september minggu lalu dan status tersebut telah di screenshouts, di statusnya itu dia mengatakan “siapa yang mau beli anak monyet kita punya, alamat desa Caritas dengan bermacam-macam nama yaitu, Jon, Freng, Dur, Ded, Win dan juga induk gurunya namanya Fao-Fao”
Makanya setelah saya baca itu rasa kesabaran saya itu habis tentu saya emosi, karena atas nama Jon itu anak bapak talu saya, Freng itu kan Frengkin aparat desa saya, dan Ded itu anak saya dan juga Win yaitu anak saya Winto, kemudian nama Fao-Fao itu nama panggilan saya karena nama lengkap saya Faonalala dan saya di panggil Fao-Fao.”Ucap kades
Karena saya tidak sabar lagi dengan postingan itu maka pada tanggal 30 september itu saya datang kerumahnya ANGH dan sebelum saya ke rumahnya saya datang sama pak Kapolpos Lolomatua untuk minta ijin dan saya bilang waktu itu sama pak Kapolpos kalau boleh pak saya maunya di kawal di sana karena saya mau minta klarifikasi orang itu tentang statusnya yang telah menghina-hina kami, namun kata pak Kapolpos, duluan aja pak kades nanti kami nyusul.”Ucap Faonalala. MG