Pekanbaru, Rakyat45.com – Setelah dinyatakan dalam status siaga darurat Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Provinsi Riau, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau telah mengambil langkah proaktif dengan mengajukan permohonan bantuan enam unit helikopter water bombing dan satu unit helikopter patroli kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) serta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, M. Edy Afrizal, melalui Kabid Kedaruratan Jim Gafur, menjelaskan bahwa setelah penetapan status siaga darurat Karhutla, pihaknya segera mengajukan surat permohonan bantuan helikopter.
“Setelah penetapan status tersebut, kami telah menyiapkan surat permohonan bantuan helikopter kepada KLHK dan BNPB,” ungkapnya pada Jumat.
Gafur menambahkan bahwa permintaan bantuan helikopter water bombing sebanyak enam hingga delapan unit diajukan kepada BNPB, sementara satu unit helikopter patroli diajukan kepada KLHK. Saat ini, Riau sudah memiliki satu unit helikopter patroli yang siap sedia.
“Melihat potensi kebakaran hutan dan lahan di Riau, kami mengajukan permintaan bantuan helikopter water bombing sebanyak enam hingga delapan unit. Sedangkan untuk helikopter patroli, kami mengajukan satu unit kepada KLHK karena sudah ada satu unit yang siap sedia di Riau,” jelasnya.
Menurut Gafur, keberadaan helikopter tersebut sangat penting terutama untuk menangani kebakaran yang terjadi di lokasi yang sulit dijangkau melalui jalur darat. Dengan adanya helikopter water bombing, upaya pemadaman dapat dilakukan secara cepat sebelum api menyebar.
“Melihat dari pengalaman kebakaran hutan dan lahan beberapa waktu lalu, ada beberapa lokasi yang sulit dijangkau melalui darat. Oleh karena itu, keberadaan helikopter water bombing sangatlah penting,” tambahnya. (MC)