Washington, Rakyat45 – Amerika Serikat telah mendesak Israel untuk melakukan penyelidikan internal setelah Tel Aviv melancarkan serangan udara mematikan di kamp pengungsi Rafah pada akhir pekan lalu. Serangan tersebut menewaskan dan melukai puluhan warga sipil Palestina.
Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller, menyatakan bahwa AS segera menghubungi Israel setelah mendengar berita serangan tersebut. “Kami menyampaikan keprihatinan mendalam atas apa yang terjadi, meminta informasi lebih lanjut, dan mendesak Tel Aviv untuk melakukan penyelidikan penuh,” kata Miller pada Selasa (28/5).
Miller juga mencatat klaim Israel bahwa insiden tersebut mungkin disebabkan oleh serangan terhadap gudang amunisi milik kelompok pejuang Palestina, Hamas. “Tidak jelas bagi saya apakah mereka benar-benar mengetahuinya, tetapi mereka perlu mencari tahu. Kami akan menunggu hasil penyelidikan tersebut dan mendesak mereka untuk memastikan bahwa hasil penyelidikan disajikan secara terbuka dan transparan kepada kami dan dunia,” tambahnya.
Meskipun menuntut penyelidikan, Miller menegaskan bahwa kebijakan AS terhadap konflik Israel dan Hamas di Jalur Gaza tetap tidak berubah.
Menurut kantor media pemerintah di Gaza, serangan pada Minggu (26/5) itu menewaskan sedikitnya 45 orang dan melukai hampir 250 lainnya. Serangan terjadi di dekat pangkalan logistik badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) di Tal al-Sultan.
Serangan tersebut terjadi meskipun adanya keputusan Mahkamah Internasional pekan lalu yang memerintahkan Israel untuk menghentikan serangannya di Rafah, di mana lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan dari konflik yang semakin memburuk.
Sumber: Anadolu