Tokyo, Rakyat45.com – Jumlah korban tewas akibat Topan Shanshan yang melanda Jepang terus meningkat, kini mencapai 74 orang, sebagaimana dilaporkan oleh NHK pada Kamis.
Sebelumnya, hanya 39 orang dilaporkan meninggal dunia dengan satu orang masih dinyatakan hilang. Namun, dalam konferensi pers pada hari yang sama, Sekretaris Kabinet Jepang Yoshimasa Hayashi mengonfirmasi bahwa tiga dari lima orang yang hilang telah ditemukan tewas akibat tanah longsor di Prefektur Shizuoka, sementara dua orang lainnya mengalami luka-luka.
Topan Shanshan, yang menjadi topan dahsyat ke-10 pada musim ini, mendarat di lepas pantai Prefektur Kagoshima, Pulau Kyushu, dekat Kota Satsumasendai sekitar pukul 08.00 waktu setempat (06.00 WIB). Topan ini bergerak lambat dengan kecepatan sekitar 30 meter per detik di bagian pusat dan 45 meter per detik pada saat angin berhembus kencang.
Topan Shanshan diperkirakan akan melintasi Pulau Kyushu, kemudian berbelok ke timur menuju Pulau Shikoku, dan selanjutnya menuju pantai selatan Prefektur Wakayama. Pada Minggu, wilayah Kansai, yang mencakup kota-kota besar seperti Osaka, Kyoto, dan Kobe, diprediksi akan dilanda sebelum akhirnya bergerak ke arah Tokyo.
Lebih dari 2,5 juta orang telah diperintahkan untuk mengungsi seiring dengan pergerakan topan tersebut melintasi Pulau Kyushu dan Shikoku. Di Prefektur Oita, sekitar 50.000 orang diminta untuk menyelamatkan diri.
Selain itu, sekitar 1.150 penerbangan yang dijadwalkan pada 29-31 Agustus telah dibatalkan, layanan kereta cepat Shinkansen dihentikan, dan beberapa jalan raya ditutup. Di Pulau Kyushu, banyak toko yang telah menutup operasionalnya sejak Rabu, sementara kantor pos dan layanan kurir tidak beroperasi.