Jakarta, Rakyat45.com – Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) bersama Kedutaan Besar RI (KBRI) di Beirut mengimbau seluruh warga negara Indonesia (WNI) di Lebanon untuk segera melakukan evakuasi. Hal ini disampaikan dalam pertemuan daring yang digelar pada Senin (30/9), untuk memperbarui informasi terkait kondisi keamanan di Lebanon yang semakin memburuk.
Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Internasional (BHI) Kemlu RI, Judha Nugraha, mengatakan pertemuan tersebut bertujuan untuk mendengarkan kondisi terkini dan mendorong WNI yang masih berada di Lebanon agar segera meninggalkan negara tersebut. Saat ini, tercatat ada 159 WNI yang berada di Lebanon, termasuk yang baru melaporkan diri.
“Ada sejumlah WNI yang masih memilih bertahan karena menganggap wilayah tempat mereka tinggal aman. Namun, kami tetap mengimbau agar mereka segera dievakuasi untuk menghindari risiko lebih lanjut,” ujar Judha, Selasa (1/10).
Selain WNI sipil, Indonesia juga memiliki sekitar 1.200 personel TNI yang tergabung dalam Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL). Pasukan TNI ini siap membantu evakuasi WNI jika diperlukan, sesuai dengan koordinasi antara Kemlu dan komando UNIFIL.
Kemlu RI sebelumnya telah menetapkan status Siaga 1 bagi WNI di Lebanon sejak Agustus 2024 dan mengeluarkan anjuran agar menunda perjalanan ke Lebanon maupun Israel. Hingga saat ini, KBRI Beirut telah memfasilitasi kepulangan 25 WNI dari Lebanon ke Indonesia.
Situasi di Lebanon semakin tidak kondusif setelah Israel melancarkan serangan udara sejak 23 September 2024. Menurut laporan otoritas Lebanon, serangan tersebut telah menewaskan lebih dari 960 orang dan melukai lebih dari 2.770 lainnya.
Kemlu RI terus memantau situasi keamanan di Lebanon dan berkoordinasi dengan KBRI Beirut serta Pasukan Perdamaian PBB untuk memastikan keselamatan seluruh WNI di wilayah tersebut. (Anatara)