Strategi Bappenas Menuju Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen pada 2029

Jakarta, Rakyat45.com – Pemerintah melalui Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas merancang berbagai strategi untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen pada tahun 2029. Pendekatan ini mencakup penguatan sisi permintaan (demand) dan produksi (supply) guna mendorong pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Deputi Bidang Pengembangan Regional Kementerian PPN/Bappenas, Tri Dewi Virgiyanti, memaparkan langkah-langkah tersebut dalam acara APBD Award dan Rakornas Keuangan Daerah 2024 yang berlangsung di Jakarta, Rabu (18/12/2024). Acara ini juga disiarkan langsung melalui kanal YouTube resmi Kementerian Dalam Negeri.

Tri Dewi Virgiyanti menjelaskan pentingnya menciptakan sumber-sumber pertumbuhan baru di berbagai sektor. Fokusnya adalah pemerataan pembangunan yang berdampak langsung pada peningkatan produktivitas nasional, terutama di sektor pertanian dan manufaktur.

“Upaya ini mencakup pembangunan industri pengolahan prioritas, sektor pertahanan, serta pengembangan pusat-pusat pertumbuhan baru di wilayah strategis,” ujarnya.

Selain itu, sektor pariwisata juga menjadi perhatian dengan mendorong aktivitas wisata bernilai tambah tinggi. Pemerintah berencana meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui pembangunan sekolah unggulan, rumah sakit berkualitas, dan penyediaan makanan bergizi secara gratis.

Dari sisi permintaan, Tri Dewi menekankan pentingnya menjaga daya beli masyarakat melalui penciptaan lapangan kerja yang berkualitas. Investasi yang berorientasi pada keberlanjutan menjadi prioritas, termasuk investasi langsung asing (*foreign direct investment/FDI*) yang berfokus pada ekspor.

“Kami akan memastikan kepastian usaha serta membangun iklim investasi yang kondusif melalui deregulasi, reformasi birokrasi, dan penyederhanaan perizinan usaha. Hal ini juga bertujuan meminimalkan korupsi dan meningkatkan fleksibilitas pasar tenaga kerja,” tambahnya.

Untuk menunjang target pertumbuhan ekonomi, pemerintah akan melanjutkan pembangunan infrastruktur strategis. Pendekatan kebijakan fiskal yang adaptif juga menjadi kunci, seperti peningkatan pendapatan negara dan pengelolaan anggaran negara untuk meningkatkan produktivitas.

Tri Dewi menambahkan bahwa penguatan ekspor dan integrasi rantai nilai domestik dengan pasar global juga menjadi bagian dari rencana besar pemerintah. Ini dilakukan dengan mendorong produk berbasis teknologi menengah hingga tinggi yang mampu menyerap tenaga kerja.

Ia menutup dengan menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor, baik antara pemerintah, swasta, maupun lembaga keuangan. “Partisipasi sektor swasta dan penerapan inovasi pendanaan adalah kunci untuk mencapai tujuan ini,” tutupnya.

Dengan berbagai strategi yang terintegrasi, pemerintah optimis dapat mewujudkan target pertumbuhan ekonomi 8 persen pada 2029, sekaligus memastikan pembangunan yang berkeadilan dan berkelanjutan di seluruh wilayah Indonesia. /rls