Jepang, Rakyat45.com – Diperkirakan sebanyak 12 ribu warga Gaza membutuhkan perawatan kesehatan, dampak dari perang yang berkepanjangan. Kondisi ini membuat Jepang mempertimbangkan penawaran perawatan medis untuk warga Gaza yang sakit dan terluka.
Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba, mengatakan bahwa pemerintahnya sedang menyusun kebijakan untuk menyediakan dukungan Jepang bagi warga Gaza.
“Selain itu, kesempatan pendidikan juga dapat ditawarkan kepada orang-orang dari Gaza, yang berada di bawah gencatan senjata saat kondisinya sudah terlampau rapuh pasca serangan Israel,” jelas Perdana Menteri.
Pernyataan Ishiba ini menanggapi pertanyaan seorang anggota parlemen Jepang, apakah skema tahun 2017 untuk menerima pengungsi Suriah sebagai siswa dapat digunakan sebagai titik acuan untuk membantu penduduk Gaza.
“Kami tengah mempertimbangkan untuk meluncurkan program serupa untuk Gaza, dan pemerintah akan berupaya mewujudkan rencana ini,” kata Ishiba.
Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan, 50 pasien Palestina, termasuk 30 anak-anak pengidap kanker, dan rekan-rekan mereka, melewati penyeberangan Rafah yang dibuka kembali ke Mesir pada hari Sabtu. Hal ini sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata, yang mulai berlaku pada 19 Januari.
Direktur rumah sakit Gaza mengatakan 6.000 pasien siap dipindahkan dari wilayah Palestina, dan lebih dari 12.000 orang sangat membutuhkan perawatan.