Bengkalis, Rakyat45.com – Krisis energi listrik sangat dirasakan oleh masyarakat di pulau Bengkalis. Bahkan persoalan listrik sudah dirasakan sejak puluhan tahun lamanya. Berbagai skema untuk hemat energi, yang dipasok melalui energi Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) yang sudah tidak sejalan dengan perkembangan zaman yang ramah lingkungan.
Terhadap kondisi itu, pelanggan PLN di pulau Bengkalis, menolak kebijakan pemadaman listrik bergilir yang diterapkan oleh PLN Bengkalis, dan bahkan sampai meminta pencopotan Manager PLN Bengkalis, yang dinilai tak mampu mengelola listrik di pulau terluar NKRI.
Seperti yang disampaikan Sahroni, salah seorang pelanggan PLN Bengkalis. Dirinya menilai, kebijakan yang dilakukan Manager ULP PLN Bengkalis saat ini merupakan sebuah bentuk kemunduran kualitas pelayanan kepada pelanggannya. Pelayanan yang diberikan PLN saat ini sangat merugikan pelanggan.
“Kita minta sebagai pelanggan berupa solusi bukan kebijakan yang justru merugikan masyarakat. Kalau kebijakan yang dibuat hanya melakukan pemadaman artinya kita di Bengkalis mengalami kemunduran pelayanan listrik oleh PLN,” ujar Saroni, kepada wartawan Jum’at (30/5/2025).
Pria yang akrab disapa Long Roni ini, meminta agar otoritas PLN yang lebih tinggi meninjau kinerja Manager PLN Bengkalis jika pemadaman listrik bergilir tetap diterapkan.
“Jika kita tarik dalam beberapa tahun terakhir, pemadaman listrik bergilir sudah jarang terdengar dan PLN telah berupaya memperbaiki pelayanan listrik. Namun, kebijakan pemadaman bergilir saat ini dianggap sebagai kemunduran kualitas pelayanan yang telah dicapai sebelumnya,” jelasnya.
Ia menegaskan, yang terjadi sekarang malah kemunduran kwalitas pelayanan dibidang penyediaan tenaga listrik. Jika pemadaman ini tetap diterapkan, pihaknya mendesak agar Manager PLN Bengkalis segera dicopot dari jabatannya.
Di sisi lain, Robi salah seorang pelanggan PLN di pulau Bengkalis malah mengajak, agar masyarakat sama-sama mendo’akan, agar jaringan listrik kabel bawah laut, segera direalisasikan oleh pemerintah, seperti halnya di Pulau Rupat. Dirinya menilai ini hanya persoalan keputusan akhir yang ada di tingkat pemerintah Pusat, sedangkan kewenangan manajemen di daerah setingkat Rayon tentu sangat terbatas,
“Kalau hanya untuk menambahkan mesin, untuk mendapatkan daya melalui pembangkit mesin diesel, mungkin hanya solusi untuk jangka pendek saja. Tapi, kalau akses jaringan kabel bawah laut bisa terwujud di Bengkalis seperti di Pulau Rupat, saya rasa minim untuk permasalahan padam listrik yang kita alami sekarang ini,” ujarnya. Sabtu, 31 Mei 2025.
Menurut Robi, jika dihitung-hitung sebenarnya bisa lebih efisen. Jadi pihal PLN tidak memikirkan masal minyak solar dan minyak oli yang mungkin dalam satu bulan butuh ribuan hingga puluhan ribu dan juga pasti lebih.
“Apa lagi melihat prospek pembangunan di pulau Bengkalis yang saat ini sangat pesat. Bahkan di masa akan datang kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) terus meningkat. Ya, solusi terbaik bangun jaringan listrik bawah laut,” ucapnya.
Ia mengajak, sama-sama berkolaborasi antara masyarakat , pemerintah dan pihak PLN, agar pembangunan listrik bawah laut segera dilaksanakan. Apalagi saat ini pembangunan gardu induknya di Desa Buruk Bakul sedang digesa pembangunannya.
Sementara itu Manager PLN Bengkalis, Muhammad Ashqalany Aulia Rahman menyampaikan, terimakasih atas masukan dari semua pihak. Namun pihaknya menyadari kondisi mesin PLTD memiliki kelemahan dan batas waktu tertentu harus dilakukan perbaikan rutin.
“Ya, kami disini tetap berupaya untuk melakukan yang terbaik. Terkait pemadaman bergilir, Insya Allah kita tetap kami upayakan maksimal untuk minimalisir terjadinya pemadaman, khususnya pada pelanggan umum,” jelasnya.
Namun Asqal menyebutkan, pemadaman ini terjadi karena kondisi cuaca yang ekstrim seperti saat ini, cuaca panas. Saat cuaca penas konsumsi listrik pelanggan tentu meningkat, satu sisi kinerja mesin akan menurun karena mesin ikut kerja ekstra di sistem pendinginnya.
Kondisi pemadaman ini sifat juga kondisional. Seperti kemaren (Jum’at) pihaknya tidak menerapkan pemadaman bergilir pada pelanggan umum.
“Jadi mohon juga kita bisa saling menghargai upaya yang kita lakukan, khususnya oleh tim kita di lapangan yang selalu siaga untuk mengantisipasi padamnya listrik secara tiba-tiba,” ujarnya.
Asqal juga menyebutkan, untuk satu dan hal lainnya, seperti adanya kekurangan di sana sini, pihaknya siap berdiskusi dengan rekan-rekan media dengan satu niat dan tujuan untuk membangun Bengkalis lebih baik dan maju.
“Namun untuk hal-hal yang di luar ini, mohon maaf di sini kami belum bisa memberikan tanggapan. Sedangkan terkait masalah kabel laut, mohon maaf kami disini tidak bisa menyampaikan hal yang terlalu jauh di luar batasan kewenangan kami. Tapi Insya Allah kami coba sampaikan ke manajemen atas,” ucapnya.**