Meranti, Rakyat45.com – Di tengah gempuran era digital, ketika anak-anak lebih akrab dengan layar gawai ketimbang lapangan terbuka, seorang perwira polisi di ujung timur Riau punya cara berbeda dalam menyemarakkan Hari Bhayangkara ke-79.
Adalah AKP Jimmy Andre, Kapolsek Merbau, yang memutuskan bahwa perayaan hari besar Polri tak harus identik dengan konser musik atau pawai kendaraan. Ia justru mengajak masyarakat untuk kembali ke akar budaya, dengan menggelar lomba gasing piring, sebuah permainan tradisional Melayu yang kini nyaris hilang ditelan zaman.
Bertempat di Teluk Belitung, Kecamatan Merbau, Kapolsek yang dikenal dekat dengan warga ini berhasil menyulut kembali semangat kebersamaan antar generasi. Warga tua-muda terlihat antusias, ikut serta atau sekadar menyaksikan gasing-gasing berputar di arena tanah lapang.
“Kegiatan ini bukan sekadar hiburan. Ini bentuk kepedulian kami terhadap warisan budaya Melayu. Di saat semua sibuk dengan teknologi, kami ingin anak-anak kembali mengenal permainan nenek moyang mereka,” kata AKP Jimmy Andre di sela-sela kegiatan.
Gasing piring, permainan tradisional khas pesisir Riau, dikenal dengan teknik putaran yang stabil dan irama yang khas saat diputar di atas talam atau piring besar. Kini, berkat inisiatif Kapolsek Merbau, permainan ini kembali menggema, bukan hanya sebagai nostalgia, tetapi juga sebagai simbol identitas budaya yang masih hidup.
Perayaan Hari Bhayangkara ke-79 di Merbau ini menjadi bukti bahwa pendekatan polisi kepada masyarakat tak selalu harus melalui patroli dan penyuluhan. Kadang, cukup dengan seutas tali, sepotong kayu, dan semangat untuk melestarikan tradisi.
Kapolres Kepulauan Meranti, AKBP Aldi Alfa Faroqi, melalui AKP Jimmy Andre menyampaikan bahwa kegiatan ini juga menjadi bentuk penguatan hubungan antara kepolisian dan masyarakat. Bahwa Bhayangkara bukan hanya penegak hukum, tetapi juga bagian dari denyut nadi budaya lokal.
“Di tengah modernisasi, kita jangan sampai kehilangan jati diri. Permainan gasing ini mungkin sederhana, tapi maknanya dalam—kebersamaan, keseimbangan, dan akar budaya yang mesti dijaga,” pungkas Jimmy.
Tentang AKP Jimmy Andre
Kapolsek Merbau yang satu ini bukan nama baru dalam pendekatan humanis kepolisian. Dikenal responsif dan berjiwa sosial, ia kerap hadir di tengah masyarakat, tak hanya saat ada masalah, tapi juga dalam momen-momen kebersamaan. Inisiatifnya mengangkat permainan gasing piring membuktikan bahwa inovasi dalam pengabdian bisa lahir dari hal-hal sederhana, namun berdampak besar.**
Penulis: AL