Lifestyle

Waspada Keracunan, Begini Aturan Aman Menyimpan Makanan Matang di Suhu Ruangan

15
×

Waspada Keracunan, Begini Aturan Aman Menyimpan Makanan Matang di Suhu Ruangan

Sebarkan artikel ini
Waspada Keracunan, Begini Aturan Aman Menyimpan Makanan Matang di Suhu Ruangan
Ilustrasi: Cara menyimpan makan sehat. **/(md/freepik)

Bandung, Rakyat45.com – Kasus keracunan makanan masih menjadi perhatian serius, termasuk pada program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Salah satu faktor pemicu utamanya adalah penyimpanan makanan matang yang terlalu lama pada suhu ruang, sehingga memicu berkembangnya bakteri berbahaya.

Kepala UPTD Laboratorium Kesehatan Dinas Kesehatan Jawa Barat, Ryan Bayusantikan Ristandi, mengingatkan bahwa makanan yang dibiarkan terbuka dalam waktu lama berisiko tinggi terkontaminasi, dilansir dari cnn indonesia.

“Jika makanan berada di suhu ruang lebih dari enam jam tanpa pengendalian suhu, peluang bakteri tumbuh sangat besar,” ujarnya, Minggu (28/9).

Batas Waktu Aman Makanan di Suhu Ruang

Ahli keamanan pangan menegaskan bahwa area suhu 5 hingga 60 derajat Celcius merupakan “zona bahaya” bagi makanan. Dalam kondisi tersebut, bakteri Salmonella maupun E.coli bisa berkembang biak dengan cepat bahkan dapat berlipat ganda setiap 20 menit.

Menurut pakar keamanan pangan internasional, Catie Beauchamp, makanan yang mudah rusak hanya boleh berada di zona bahaya maksimal dua jam. Setelah melewati waktu tersebut, makanan sebaiknya segera dikonsumsi, dimasukkan ke dalam lemari pendingin, atau dibuang.

“Di hari-hari panas, batas waktunya bisa lebih singkat, sekitar satu jam saja,” jelasnya.

Cara Aman Menyimpan Makanan

  • Untuk mencegah risiko keracunan, masyarakat diimbau untuk:
  • Mengolah makanan dengan higienis sejak awal, termasuk kebersihan peralatan dan tangan.
  • Tidak membiarkan makanan matang terlalu lama di suhu ruang.
  • Segera menyimpan makanan di lemari pendingin bila tidak akan langsung dikonsumsi.

Ryan menambahkan, langkah sederhana tersebut sangat penting untuk menjaga keamanan pangan, khususnya dalam program penyediaan makanan massal seperti MBG.
“Pencegahan selalu lebih baik daripada penanganan. Dengan cara ini, kita bisa melindungi masyarakat dari bahaya keracunan makanan,” tegasnya.