Peristiwa

Diduga karena Sakit, Pria 62 Tahun Ditemukan Meninggal di Kedai Kopi Selatpanjang

19
×

Diduga karena Sakit, Pria 62 Tahun Ditemukan Meninggal di Kedai Kopi Selatpanjang

Sebarkan artikel ini
Diduga karena Sakit
Jenazah Oti tergeletak tak bernyawa usai duduk di kedai kopi di selat panjang. /R45/Alfin

Meranti, Rakyat45.com – Warga Selatpanjang digegerkan dengan penemuan seorang pria lansia yang ditemukan tidak bernyawa di sebuah kedai kopi di Jalan Tebing Tinggi, Senin pagi (6/10/2025). Polisi telah melakukan penyelidikan awal dan memastikan tidak ada unsur kekerasan dalam kematian korban.

Kapolres Meranti AKBP Aldi Alfa Faroqi SH SIK MH melalui Kapolsek Tebingtinggi IPTU Daniel Bakara mengajak anggota nya untuk langsung turun ke lokasi setelah menerima laporan dari warga sekitar pukul 08.30 WIB. Korban diketahui bernama Uti, pria berusia 62 tahun, warga Jalan Imam Bonjol, Selatpanjang Barat.

“Ia merupakan penjaga sekolah di Yayasan PSMTI dan tinggal sendiri di area yayasan tersebut,” kata Bakara.

Kapolsek Tebingtinggi juga menjelaskan Kronologi Kejadian yang mana Menurut keterangan saksi pertama, Joyah, yang merupakan pegawai Kedai Kopi Agen Jelatik, korban datang ke kedai sekitar pukul 05.00 WIB dan memesan segelas kopi hitam seperti biasanya. Sekitar pukul 07.00 WIB, korban terlihat meminum obat yang tidak diketahui jenisnya oleh saksi.

“Sekitar Pukul 08.30 WIB, Joyah menemukan korban sudah terbaring dengan posisi kepala menghadap ke atas dan mulut terbuka lebar. Ia segera meminta bantuan warga untuk menghubungi pihak kepolisian,” ujarnya.

Dilapangan kata Kapolsek, anggota yang datang ke tempat kejadian menemukan beberapa barang bukti di meja korban, antara lain satu gelas kopi hitam, satu gelas air putih, dan sisa plastik obat bertuliskan Omeprazole, yang merupakan obat untuk gangguan lambung.

Dilain sisi, Daniel Bakara juga menjelaskan kalau Uti memiliki Riwayat Kesehatan. Hal itu dijelaskan Bakara bersama pengakuan dari saksi kedua, Ade Afrizal, yang juga rekan kerja korban di PSMTI.

“Uti sempat menjalani perawatan di RSUD Kabupaten Kepulauan Meranti pada 29 September hingga 3 Oktober 2025. Hasil laboratorium saat itu menunjukkan korban mengidap tuberkulosis (TBC) dan anemia (HB rendah),” terangnya.

Selanjutnya, Kapolsek juga memaparkan penjelasan dari pihak Pihak RSUD Meranti yang mana korban meninggal dunia dan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuhnya.

“Untuk memastikan penyebab kematian, otopsi sempat disarankan oleh pihak medis. Meski demikian, keluarga korban yang berada di Batam menolak dilakukan otopsi dan telah menandatangani surat pernyataan resmi,” jelasnya.

Terakhir Kapolsek menjelaskan kalau Jenazah korban telah dipulangkan dari RSUD, dan rencananya akan dimakamkan dalam 2-3 hari ke depan di Pemakaman Tionghoa Kampung Baru, Jalan Ibrahim, Selatpanjang Selatan.

Sementara penyebab pasti kematian korban masih menunggu hasil lebih lanjut, namun dugaan awal mengarah pada interaksi antara obat lambung yang diminum korban dengan kopi yang dikonsumsinya pagi itu, diperparah oleh kondisi kesehatan yang sudah melemah akibat penyakit TBC dan anemia.