Bengkalis, Rakyat45.com – Kepolisian Resor (Polres) Bengkalis menerjunkan sedikitnya 100 personel gabungan untuk melakukan pengamanan selama aksi unjuk rasa masyarakat Pulau Rupat terhadap PT Priatama Riau (PR) yang berlangsung sejak Senin, 13 Oktober hingga Kamis (16/10/2025).
Pengamanan dilakukan secara humanis dan persuasif, guna memastikan situasi tetap aman dan kondusif di lapangan. Selama empat hari bertugas, sejumlah personel bahkan bermalam di rumah warga sekitar lokasi unjuk rasa sebagai bentuk kedekatan serta komitmen menjaga hubungan baik dengan masyarakat.
Tak hanya menjaga ketertiban, aparat juga menunjukkan sisi empati dengan membagikan makanan dan minuman kepada para peserta aksi. Pendekatan tersebut diapresiasi oleh warga setempat karena berhasil meredam potensi gesekan di lapangan.
Kapolres Bengkalis AKBP Budi Setiawan menegaskan bahwa langkah pengamanan yang dilakukan jajarannya murni demi terciptanya situasi yang tertib dan damai, tanpa kepentingan di baliknya.
“Kami dari Polres Bengkalis mendukung masyarakat dalam menyampaikan aspirasi secara baik dan damai. Tidak ada kepentingan apa pun selain memastikan keamanan bersama,” tegas AKBP Budi Setiawan, Kamis 16 Oktober 2025.
Lebih lanjut, Kapolres menyampaikan bahwa Polres Bengkalis telah memfasilitasi dialog antara perwakilan masyarakat, pemerintah daerah, dan pihak perusahaan. Rapat mediasi yang semula dijadwalkan pada Selasa pekan depan dipercepat menjadi Jumat (17/10/2025) dan akan digelar di Kantor Bupati Bengkalis.
“Besok, Jum’at, kita akan lakukan mediasi antara perusahaan dan pendemo di Kantor Bupati Bengkalis agar permasalahan ini dapat diselesaikan secara baik dan terbuka,” terang AKBP Budi, kepada wartawan.
Diketahui, ketegangan antara masyarakat Pulau Rupat dan PT Priatama Riau kembali meningkat pada Rabu (15/10/2025), setelah muncul kabar bahwa pihak perusahaan mengerahkan sejumlah karyawan dan buruh yang tergabung dalam SPSI untuk dihadapkan dengan warga yang memblokade akses menuju area perusahaan.
Kehadiran aparat kepolisian yang mengedepankan pendekatan persuasif berhasil meredam potensi benturan dan menjaga suasana tetap kondusif. Hingga kini, kondisi di lokasi aksi terpantau aman, sementara proses mediasi diharapkan menjadi jalan tengah yang adil dan konstruktif bagi seluruh pihak yang terlibat.**
Informasi lebih lengkap tentang prinsip editorial kami bisa dibaca di Kebijakan Redaksi.