Bengkalis, Rakyat45.com – Udara pagi di Bengkalis kini membawa semangat baru. Di balik hiruk pikuk kota di pesisir Riau ini, muncul kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat. Tak hanya terlihat dari semakin banyak warga yang berolahraga pagi, tetapi juga dari cara mereka memilih makanan sehari-hari.
Bila dulu sarapan berat dengan santan dan minyak menjadi kebiasaan, kini tren justru berbalik arah. Warga mulai mencari hidangan yang lebih ringan, alami, dan tetap mengenyangkan. Pilihan mereka jatuh pada makanan tradisional rebusan, seperti jagung, singkong, ubi jalar, dan pisang rebus — menu sederhana yang ternyata kembali naik daun.
Di pusat kota Bengkalis, tepat di depan gedung eks Akademi Komunitas Bengkalis, berdiri sebuah lapak sederhana yang kini ramai diperbincangkan. Namanya “Rebuskus”, singkatan dari “Rebusan untuk Kesehatan dan Suka-suka”.
Lapak yang berlokasi strategis ini menjadi tempat favorit warga yang ingin sarapan cepat, bergizi, dan bebas minyak. Setiap pagi, antrean kecil sudah terlihat sejak matahari baru terbit. Aroma rebusan jagung dan pisang manis yang mengepul seolah menjadi panggilan hangat bagi siapa pun yang melintas.
Di balik kesuksesan Rebuskus, ada sosok Novella Ayu Astuti, warga Jalan HR. Soebrantas, Gg. H. Sidik, Bengkalis. Ide bisnisnya muncul dari keresahan sederhana: banyak orang ingin makan sehat, tapi tidak sempat memasak di pagi hari.
“Banyak teman yang bilang ingin sarapan ringan tanpa minyak, tapi tidak punya waktu. Dari situ saya mulai rebus sendiri dan jual di depan rumah. Ternyata banyak yang suka,” ujar Novella sambil tersenyum saat ditemui Rakyat45.com.
Kini, setiap pagi hingga sekitar pukul 10.00 WIB, lapak Rebuskus selalu ramai didatangi pembeli. Cukup dengan Rp10.000, pengunjung bisa menikmati empat potong aneka rebusan pilihan — mulai dari ubi, singkong, pisang, hingga kentang. Sementara telur rebus dibanderol Rp3.000 per butir. Sebagai bonus, Novella kerap menambahkan kacang tanah rebus gratis bagi pelanggan setia.
Tren kuliner sehat di Bengkalis kini perlahan menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat urban. Rebuskus tidak hanya menjadi tempat membeli sarapan, tapi juga simbol kebangkitan kembali makanan tradisional rebusan yang nyaris terlupakan.
“Banyak pelanggan bilang mereka merasa lebih ringan dan bertenaga setelah rutin sarapan rebusan. Ini jadi kebiasaan baru yang positif,” kata Novella.
Menariknya, Rebuskus juga melayani pemesanan untuk makan malam. Bagi yang ingin menjaga pola makan tanpa repot, pelanggan cukup menghubungi Novella melalui WhatsApp di nomor 0823-8663-8281 untuk melakukan pemesanan.
Fenomena seperti Rebuskus menunjukkan bahwa makanan tradisional Indonesia belum kehilangan pesonanya. Dengan sentuhan kesadaran modern akan kesehatan, sajian rebusan kini kembali berjaya di meja makan masyarakat.
Bagi Anda yang sedang berada di Bengkalis, sempatkan mampir ke Rebuskus, nikmati sepiring sarapan sederhana, hangat, dan menyehatkan yang membawa kita kembali ke akar budaya, tapi dengan semangat hidup masa kini.***
Informasi lebih lengkap tentang prinsip editorial kami bisa dibaca di Kebijakan Redaksi.












