Rakyat45.com, Pekanbaru – Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) kembali mengukir prestasi nasional setelah dinobatkan sebagai penerima Anugerah PTMA Peduli Cabang, Ranting, dan Masjid (CRM) pada ajang CRM Award VI 2025. Penghargaan ini diberikan oleh Lembaga Pengembangan Cabang, Ranting, dan Pembinaan Masjid (LPCRPM) PP Muhammadiyah atas kontribusi UMRI dalam penguatan struktur Persyarikatan di tingkat akar rumput.
Rektor UMRI, Dr. H. Saidul Amin, M.Ag, menyampaikan rasa syukur sekaligus apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung pencapaian tersebut. Ia menilai penghargaan ini bukan sekadar bentuk pengakuan, tetapi cerminan komitmen UMRI dalam menghidupkan peran cabang, ranting, dan masjid sebagai pusat aktivitas keummatan.
“Alhamdulillah, UMRI kembali dipercaya menerima Anugerah PTMA Peduli CRM. Penghargaan ini menjadi pengingat bahwa UMRI hadir untuk masyarakat—menguatkan cabang, mendampingi ranting, dan membangun masjid sebagai pusat peradaban,” ujarnya.
Menurut Rektor, gerakan CRM merupakan pondasi dakwah Muhammadiyah yang tumbuh dari komunitas paling dasar. Oleh karena itu, UMRI terus mendorong sivitas akademika untuk aktif dalam kegiatan penelitian, pengabdian masyarakat, inovasi teknologi pemberdayaan, hingga pendampingan kelembagaan.
UMRI juga menyampaikan penghargaan kepada PW Muhammadiyah Riau, LPCRPM PW Muhammadiyah Riau, dan seluruh tenaga pendidik serta mahasiswa yang telah berperan dalam memperkuat program CRM di Provinsi Riau.
Pada malam penganugerahan CRM Award VI 2025, UMRI diwakili oleh Linda Hetri Suriyanti, Ph.D, yang merupakan Wakil Sekretaris LPCRPM PW Muhammadiyah Riau sekaligus Wakil Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UMRI. Ia menerima langsung penghargaan dari panitia pusat.
CRM Award VI 2025 menjadi momentum penting dalam mempererat sinergi antara perguruan tinggi Muhammadiyah-‘Aisyiyah dengan jaringan cabang, ranting, dan masjid di seluruh Indonesia. Melalui kolaborasi yang kuat, gerakan dakwah berkemajuan diharapkan semakin berkembang dari tingkat desa hingga nasional.***
Informasi lebih lengkap tentang prinsip editorial kami bisa dibaca di Kebijakan Redaksi.
