Daerah

Bukan Sekadar Razia, Operasi Zebra 2025 di Bengkalis Jadi Misi Menjaga Nyawa

53
×

Bukan Sekadar Razia, Operasi Zebra 2025 di Bengkalis Jadi Misi Menjaga Nyawa

Sebarkan artikel ini
Teks Foto: Kabagops Polres Bengkalis Kompol Nurman memimpin rapat yang dihadiri Staf Ahli Bupati Bidang SDM, Johansyah Safri, mewakili Bupati Bengkalis, serta Kasdim 0303/Bengkalis Mayor Inf Suratno, bersama berbagai instansi terkait, dalam rangka persiapan Operasi Zebra Lancang Kuning 2025, di Aula Catur Prasetya Polres Bengkalis pada Senin, (17/11/2025)/R45/Indra.

Bengkalis, Rakyat45.com – Perjalanan yang kita anggap rutin sering kali menyimpan risiko yang tidak pernah kita bayangkan, karena itu, Polres Bengkalis bersama berbagai instansi menggelar rapat persiapan Operasi Zebra Lancang Kuning 2025.

Bukan sekadar membahas penindakan, tetapi memastikan masyarakat dapat berkendara dengan lebih tenang, dan selamat. Rapat digelar di Aula Catur Prasetya Polres Bengkalis, Jalan Pertanian, Kecamatan Bengkalis, Senin, 17 November 2025.

Dalam suasana yang jauh dari sekadar formalitas antarinstansi. Diskusi yang berlangsung menjadi ruang bersama untuk mengingatkan diri bahwa keselamatan di jalan bukan hanya urusan aturan, melainkan tentang menjaga nyawa.

Kapolres Bengkalis AKBP Budi Setiawan, yang diwakili Kabagops Polres Bengkalis Kompol Nurman, membuka pertemuan dengan pendekatan yang lebih menyentuh. Bukan langsung bicara soal angka, tetapi tentang manusia dan kehidupan yang harus dilindungi.

“Kita sering mengira pelanggaran itu kecil… sampai akhirnya ada keluarga yang kehilangan, tugas kita hari ini adalah memastikan tidak ada kursi kosong di meja makan karena kecelakaan yang sebenarnya bisa dicegah,” ujar Kompol Nurman.

Ucapan itu sontak membuat ruangan hening sebuah tanda bahwa pesan tersebut menyentuh semua yang hadir.

Dalam evaluasi Operasi Zebra 2024, tercatat 1.865 pelanggaran dan satu korban luka berat. Meski angka itu tampak kecil, bagi petugas yang setiap hari menyaksikan duka di jalan raya, satu korban saja sudah terlalu banyak.

Untuk itu, tujuh fokus pelanggaran kembali ditegaskan sebagai prioritas penindakan: penggunaan ponsel saat berkendara, pengendara di bawah umur, berboncengan lebih dari satu orang, tidak memakai helm SNI atau sabuk keselamatan, berkendara di bawah pengaruh alkohol, melawan arus, serta mengemudi melebihi batas kecepatan. Hal-hal yang kerap diremehkan, tetapi sering menjadi awal dari tragedi besar.

Dari Pemerintah Kabupaten Bengkalis, hadir Staf Ahli Bupati Bidang SDM Johansyah Safri mewakili Bupati Bengkalis. Ia menyampaikan pesan sederhana namun sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari masyarakat.

“Ketika kita memakai helm, memeriksa kendaraan, atau sekadar menepi sebelum mengangkat telepon, kita sebenarnya sedang menjaga orang-orang yang menunggu kita di rumah. Aturan ini bukan untuk membatasi, tetapi untuk memastikan kita pulang dengan selamat,” ujarnya dengan nada tulus.

Johansyah menambahkan bahwa keselamatan bukan sekadar kampanye tahunan, melainkan sikap hidup. “Kadang kita lupa bahwa perjalanan pulang adalah hadiah terbesar untuk keluarga,” katanya.

Rapat koordinasi ini pun menjadi lebih dari sekadar persiapan teknis. “Ia berubah menjadi ruang refleksi, bahwa keselamatan adalah tanggung jawab bersama, bahwa nyawa tidak boleh berhenti pada angka, dan bahwa setiap orang yang berkendara selalu punya seseorang yang menunggu kepulangannya.

Pantauan, Rakyat45.com, dalam pertemuan tersebut dihadiri Kasdim 0303/Bengkalis Mayor Inf Suratno, Kasubsi Intelijen Kejari Bengkalis James Naibaho, Humas Pengadilan Negeri Bengkalis Mas Toha Wikuaji, Kasatlantas Polres Bengkalis AKP Vino Lestari, serta para pejabat utama Polres Bengkalis.