Peristiwa

Kesehatan Terancam: Tankos Sawit PT Meskom Mengganggu Warga Pangkalan Batang Barat

153
×

Kesehatan Terancam: Tankos Sawit PT Meskom Mengganggu Warga Pangkalan Batang Barat

Sebarkan artikel ini
Teks foto: Tumpukan limbah tankos di areal PT Meskom, yang berdekatan dengan pemukiman warga, mengeluarkan aroma busuk menyengat saat hujan, mengganggu kenyamanan warga sekitar. Kamis, (27/11/2025)/R45/Indra.

Bengkalis, Rakyat45.com – Aroma busuk kembali menyelimuti Desa Pangkalan Batang Barat, Kecamatan Bengkalis. Warga sekitar areal perkebunan PT Meskom Agro Sarimas mengeluhkan tumpukan limbah tandan kosong (tankos) sawit yang menumpuk hanya beberapa meter dari rumah mereka, menimbulkan keresahan selama lebih dari sepekan.

Bau menyengat semakin terasa saat hujan mengguyur, membuat limbah yang lembab meresap hingga ke dalam rumah. Tak hanya itu, serbuan lalat yang tak terkontrol semakin mengganggu aktivitas warga sehari-hari, menimbulkan kekhawatiran akan risiko kesehatan.

Tankos merupakan limbah padat biomassa yang dihasilkan dari pengolahan Tandan Buah Segar (TBS) di Pabrik Kelapa Sawit (PKS).

Dengan jumlah yang bisa mencapai 20 persen dari total olahan, limbah ini memerlukan pengelolaan yang tepat agar tidak menimbulkan dampak lingkungan.

Pengelolaan yang buruk berpotensi menimbulkan bau, munculnya vektor penyakit, hingga pencemaran dampak yang kini dirasakan langsung oleh masyarakat setempat.

Di lokasi, beberapa warga dengan tegas menyuarakan keresahan mereka. “Sudah lebih seminggu limbah ini ditumpuk. Kalau hujan, baunya makin pekat dan lengket sampai ke baju. Kami sangat resah,” ungkap seorang warga. Kamis, (27/11/2025)..

Sementara itu, warga lain menambahkan, “Lalat banyak sekali. Kami takut ada bakteri atau penyakit. Anak-anak kami juga terdampak. Makanya sudah kami laporkan ke desa.”

Menanggapi keluhan itu, Pj Kepala Desa Pangkalan Batang Barat, Ujiyanto, S.Pd., M.Pd., menegaskan bahwa pihak desa telah bergerak cepat. Selasa lalu, ia bersama BPD, Kadus, RT/RW, dan Bhabinkamtibmas turun langsung ke lokasi untuk meninjau kondisi tumpukan limbah.

“Hasil pengecekan sudah kami sampaikan ke perusahaan. Kami meminta agar tankos yang menimbulkan bau dan lalat segera dievakuasi,” kata Ujiyanto, menekankan bahwa kesehatan dan kenyamanan warga menjadi prioritas utama.

Proses pembersihan limbah memang sudah dimulai, namun masih berjalan bertahap. “Pengerjaannya bertahap, tapi kami terus mendesak agar segera selesai demi masyarakat,” tambahnya.

Ujiyanto juga menyampaikan apresiasi kepada media yang meliput kondisi tersebut. “Terima kasih kepada rekan media yang peduli dan mengambil berat kesehatan masyarakat kami,” ujarnya.

Warga berharap perusahaan segera menuntaskan persoalan ini dan memperbaiki pengelolaan limbah sawit agar kejadian serupa tidak kembali terulang. Hingga berita ini diturunkan, pihak Humas PT Meskom belum memberikan tanggapan atas keluhan warga.**