Lifestyle

Tanjak Abizard, Tempat Berburu Busana Melayu yang Lagi Naik Daun di Bengkalis

20
×

Tanjak Abizard, Tempat Berburu Busana Melayu yang Lagi Naik Daun di Bengkalis

Sebarkan artikel ini
Tanjak Abizard, Tempat Berburu Busana Melayu yang Lagi Naik Daun di Bengkalis
Tanjak Abizard bengkalis. (R45/Leni)

Rakyat45.com, BengkalisDi tengah hiruk pikuk kehidupan modern, ada satu tempat di Bengkalis yang seolah membawa pengunjung kembali merasakan hangatnya budaya Melayu. Bukan museum atau galeri, melainkan sebuah toko kecil di Mandau yang kini jadi perbincangan para pecinta gaya etnik: Tanjak Abizard.

Kabupaten Bengkalis selama ini dikenal sebagai jantung budaya Melayu di Riau. Tradisi dan adabnya begitu terasa dalam keseharian, bahkan sampai pada pilihan gaya busana. Setiap pekan, masyarakat masih sering terlihat mengenakan pakaian adat Melayu lengkap—mulai dari acara resmi, upacara adat, hingga hari-hari khusus di kalangan ASN. Dari sanalah kebutuhan akan busana adat yang otentik terus tumbuh.

Namun, mencari busana Melayu yang benar-benar berkualitas, lengkap, dan terjaga orisinalitasnya tak selalu mudah. Di tengah banyaknya model fesyen modern yang masuk, toko yang tetap setia menghadirkan nuansa Melayu sering kali sulit ditemukan. Di sinilah Tanjak Abizard mencuri perhatian.

Berlokasi di Jalan Tegal Sari 1 Duri, Mandau, Tanjak Abizard tampil sederhana, tetapi atmosfernya langsung membawa pengunjung pada nuansa Melayu yang kental. Rak-rak penuh kain songket, tanjak berwarna cerah, hingga aksesoris khas Melayu tersusun rapi seolah menyambut siapa pun yang datang.

Didirikan pada 2017 oleh Rhanda Diyan, toko ini berkembang dari usaha rumahan menjadi salah satu pusat busana Melayu paling lengkap di Bengkalis. Yang membuatnya berbeda adalah koleksi songket tradisional, baik tenunan tangan maupun ATBM, yang menggambarkan kehalusan seni Melayu.

Mulai dari busana pria, wanita, hingga anak-anak tersedia lengkap. Sampin instan—yang belakangan jadi favorit kaum muda karena praktis—juga jadi salah satu produk yang paling banyak diburu. Belum lagi koleksi tanjak dengan motif dan lipatan beragam, cocok untuk acara formal maupun sekadar tampil etnik di media sosial.

Harganya pun cukup ramah. Songket manual dewasa mulai dari Rp150 ribuan, tanjak sekitar Rp120 ribuan, sementara aksesoris dijual mulai Rp35 ribu.

Tak banyak yang tahu bahwa perjalanan Tanjak Abizard bermula dari perjuangan panjang. Rhanda mengaku bahwa ia sempat diremehkan ketika awal merintis usaha ini.

“Dulu sering dianggap sebelah mata. Banyak yang bilang mau pesan lalu tiba-tiba hilang,” cerita Rhanda, mengenang masa-masa sulit dengan senyum santai.

Tapi keyakinannya pada budaya Melayu membuat ia terus melangkah. Kini, usahanya justru berkembang pesat. Tanjak Abizard mulai menjadi tujuan utama warga Bengkalis, Mandau, bahkan pelanggan dari luar daerah.

Bukan hanya mengandalkan toko fisik, Rhanda juga mengikuti tren digital. Tanjak Abizard aktif berjualan melalui TikTok (Tanjak Abizard 2), Instagram, dan Facebook. Konten-konten edukasi busana Melayu hingga video penataan tanjak membuat banyak anak muda mulai jatuh hati pada warisan budaya ini.

Tren fashion memang selalu berubah, tetapi pesona busana Melayu tetap punya tempat di hati masyarakat. Ada kebanggaan tersendiri ketika mengenakan songket atau tanjak, seolah membawa serta sejarah dan kehormatan dalam setiap langkah.

Tanjak Abizard hadir bukan sekadar toko, tetapi ruang kecil yang membuat budaya terasa dekat, hangat, dan relevan bagi generasi sekarang. Cocok bagi siapa saja yang ingin tampil elegan, beradat, sekaligus tetap modis.

Bagi warga Bengkalis maupun perantauan yang rindu busana asli Melayu Riau, Tanjak Abizard bisa menjadi destinasi menarik untuk dijelajahi—baik langsung ke toko maupun lewat layar ponsel.***