Rakyat45.com, Pekanbaru – Upaya pencarian korban banjir bandang dan longsor di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, kembali membuahkan hasil. Tim BKO Polda Riau yang diterjunkan untuk memperkuat operasi kemanusiaan mulai menemukan sejumlah jenazah di titik-titik yang mengalami kerusakan paling parah.
Sebanyak 290 personel Brimob dan Samapta Polda Riau tiba di Agam pada Sabtu (29/11) dan langsung bergabung dengan tim gabungan di Nagari Selaras Air, Kecamatan Palembayan, wilayah yang disebut sebagai zona terdampak terberat.
Kehadiran ratusan personel ini memperkuat operasi SAR bersama Polda Sumatera Barat, TNI, Basarnas, serta berbagai instansi lain yang sejak awal telah berjibaku melakukan pencarian dan evakuasi.
Rekaman dari lapangan menunjukkan beberapa korban ditemukan dalam kondisi memprihatinkan, tertimbun lumpur dan material longsor yang diperkirakan sudah menutup tubuh mereka selama beberapa hari. Situasi medan yang berat membuat proses evakuasi harus dilakukan secara perlahan.
“Akses menuju lokasi masih sulit ditembus karena tertutup lumpur dan reruntuhan. Evakuasi harus ekstra hati-hati,” ujar Kapolda Riau, Irjen Pol Herry Heryawan.
Ia menegaskan bahwa seluruh personel yang diterjunkan adalah anggota yang memiliki kemampuan khusus di bidang SAR serta penanganan situasi darurat.
“Sebanyak 290 personel kita kerahkan, semuanya dibekali keahlian khusus untuk operasi evakuasi,” kata Herry.
Untuk mempercepat upaya pencarian, dua ekskavator dikerahkan lebih awal untuk membuka jalan yang tertutup timbunan longsor. Selain itu, lima truk bantuan logistik dari Polda Riau telah diberangkatkan membawa bahan pokok, makanan siap konsumsi, perlengkapan bayi, obat-obatan, hingga kebutuhan tanggap darurat lainnya.
Tak hanya fokus pada pencarian, dukungan psikologis juga disiapkan bagi warga yang terdampak langsung. Sebanyak 34 psikolog dari Biro SDM Polda Riau dan sejumlah perguruan tinggi akan diterjunkan untuk memberikan layanan trauma healing di berbagai posko.
“Ini adalah duka bersama. Kami hadir untuk menguatkan dan memastikan masyarakat tidak menghadapi ini sendirian,” tambah Irjen Herry.
Hingga kini kondisi di Kecamatan Palembayan masih berat. Sejumlah ruas jalan masih tertutup material longsor, beberapa jembatan dilaporkan putus, dan pasokan listrik belum sepenuhnya normal. Sementara itu, sebagian besar warga masih bertahan di pengungsian sambil menunggu bantuan lanjutan dan kabar mengenai anggota keluarga yang belum ditemukan.
Rakyat45.com akan terus memantau perkembangan situasi di Agam dan mengabarkan informasi terbaru dari lapangan.***












