Rakyat45.com, Siak – Sejumlah penumpang dan masyarakat yang menggunakan jasa Pelabuhan Penyeberangan RoRo Tanjung Buton–Mengkapan mengeluhkan kondisi fasilitas yang dinilai belum memadai, meski pelabuhan tersebut baru beberapa bulan beroperasi.
Pantauan Rakyat45.com, Minggu (14/12/2025), kondisi ruang tunggu penumpang tampak kurang terawat. Sampah terlihat berserakan, sementara seluruh fasilitas toilet di dalam gedung tidak dapat digunakan karena terkunci. Akibatnya, penumpang terpaksa keluar area pelabuhan untuk menggunakan toilet berbayar di luar kawasan.
Salah seorang penumpang, Jon, warga Sumatera Barat yang hendak menyeberang ke Batam, mengaku sudah dua kali menggunakan pelabuhan tersebut. Ia menilai persoalan fasilitas belum mengalami perbaikan signifikan.
“Waktu pertama saya berangkat beberapa bulan lalu, ruang tunggu ini bau karena toilet tidak ada air bersih. Sekarang memang tidak bau lagi, tapi WC-nya justru tidak bisa dipakai sama sekali. Kalau mau ke toilet harus keluar dan bayar,” ujarnya.
Jon membandingkan kondisi Pelabuhan RoRo Tanjung Buton dengan pelabuhan penyeberangan lainnya di Riau. Menurutnya, di Pelabuhan Pakning, Bengkalis, fasilitas dasar seperti toilet sudah tersedia dan dapat digunakan secara gratis oleh penumpang.
“Harusnya fasilitas seperti ini menjadi perhatian utama, apalagi ini pelabuhan penyeberangan yang melayani banyak orang,” tambahnya.
Selain persoalan fasilitas penumpang, keluhan juga datang dari pedagang lokal. Di area antrean kendaraan, terlihat sebuah kantin yang diduga dikelola pihak Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) beroperasi dengan ukuran cukup besar. Sementara itu, pedagang masyarakat setempat mengaku hanya diberi ruang terbatas untuk berjualan.
Kondisi tersebut memunculkan tanda tanya di kalangan masyarakat terkait keadilan pengelolaan area usaha di kawasan pelabuhan. Bahkan, sejumlah pedagang mempertanyakan legalitas keberadaan kantin BPTD tersebut.
“Kenapa pedagang lokal dibatasi, sementara kantin BPTD bisa berjualan lebih luas. Ini perlu kejelasan,” ungkap salah seorang warga setempat.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak BPTD Kelas II Riau selaku pengelola Pelabuhan RoRo Tanjung Buton–Mengkapan belum berhasil dikonfirmasi untuk memberikan penjelasan terkait keluhan fasilitas dan pengelolaan area usaha di pelabuhan tersebut.***












