BNPB Bentuk Posko Utama untuk Koordinasi Penanganan Bencana di Sumbar

Padang, Rakyat45 – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan pembentukan posko utama bertujuan untuk meningkatkan koordinasi dalam penanganan dampak bencana banjir dan longsor yang melanda sejumlah daerah di Sumatera Barat (Sumbar).

Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, menjelaskan bahwa posko utama tersebut akan menjadi pusat koordinasi antar tim gabungan dari tingkat pusat, pemerintah kabupaten/kota, dan provinsi selama masa tanggap darurat bencana.

Koordinasi ini sangat penting terutama dalam proses evakuasi korban jiwa, pencarian korban yang hilang, pendataan jumlah warga terdampak, dan kerusakan pada fasilitas publik, pertanian, dan perkebunan.

Abdul juga menyoroti pentingnya validitas data dalam situasi darurat seperti ini. Misalnya, terjadi perbedaan jumlah korban antara laporan dari masyarakat ke BPBD dan laporan dari BPBD ke BNPB. Oleh karena itu, posko utama akan memastikan data terkini dan akurat untuk memaksimalkan efisiensi penanganan bencana.

Keberadaan posko utama diharapkan dapat mempercepat distribusi bantuan logistik dan rehabilitasi bangunan rusak. Fokus utama tetap pada keselamatan warga korban, yang menjadi prioritas utama dalam situasi darurat seperti ini.

Data dari Pusdalops BNPB mencatat hingga Minggu (12/5) pukul 21.00 WIB, jumlah korban meninggal dunia akibat bencana di Sumatera Barat mencapai 37 orang. Sedangkan jumlah orang yang dilaporkan hilang mencapai 17 orang. Lebih dari 200 orang warga mengungsi, dan lebih dari 100 unit rumah serta puluhan fasilitas publik mengalami kerusakan.

Bencana ini juga menyebabkan tanah longsor yang mengganggu arus lalu lintas di beberapa wilayah, seperti di Malalak Kabupaten Agam, Sitinjau Lauik Kabupaten Tanah Datar, Jalan Lembah Anai, dan Kelok Sembilan.

Langkah-langkah ini menegaskan komitmen BNPB dalam menghadapi bencana dan memastikan koordinasi yang efektif dalam menyelamatkan nyawa dan memulihkan daerah yang terdampak.

Baca Juga: Tragedi Banjir di Tanah Datar: 29 Korban Belum Ditemukan

Baca Juga: Universitas Andalas Terapkan Kuliah Daring Selama Darurat Bencana di Sumbar