Sumbar, Rakyat45 – Bencana banjir bandang lahar dingin dari Gunung Marapi menghantam Kabupaten Agam dan Tanahdatar di Sumatra Barat (Sumbar), menyebabkan puluhan orang tewas dan berbagai kerusakan yang meresahkan.
Menurut laporan dari BPBD Sumbar kepada Gubernur Sumbar, Mahyeldi, jumlah korban tewas terus bertambah, mencapai 34 orang. Sebanyak 16 orang meninggal dunia di Kabupaten Agam dan 18 orang lainnya di Kabupaten Tanahdatar. Selain itu, ada juga 5 orang yang masih dilaporkan hilang, serta 16 orang lainnya mengalami luka-luka.
Gubernur Mahyeldi menegaskan bahwa beberapa kecamatan terdampak di Agam dan Tanahdatar, serta satu kecamatan di Kota Padangpanjang. Upaya koordinasi dan komunikasi antarpihak terus dilakukan untuk menghadapi situasi ini.
Dari Jakarta, BNPB menyebut bahwa banjir bandang lahar dingin disebabkan oleh meluapnya Sungai Lubuk Mata Kucing akibat hujan lebat di kawasan tersebut. Data dari Pusat Pengendalian Operasi (pusdalops) BNPB mencatat bahwa terjadi banjir pada Sabtu (11/5) pukul 22.00 WIB. Upaya pencarian korban hilang masih terus dilakukan.
Selain korban jiwa, bencana ini juga menimbulkan kerugian besar pada sarana dan prasarana. Sebanyak 193 unit rumah terdampak, 16 jembatan terdampak, dua tempat ibadah rusak, dan 72 hektare area sawah tergenang air. Beberapa akses jalan nasional dan provinsi juga mengalami putus total, menghambat kelancaran transportasi masyarakat.
Pascabanjir bandang, Pemerintah Kabupaten Tanahdatar juga telah bergerak cepat dengan membentuk posko utama di Gedung Indojolito Batusangkar dan posko perwakilan di tiap kecamatan. Langkah-langkah cepat dilakukan untuk mendata korban, infrastruktur, serta memberikan bantuan logistik kepada masyarakat terdampak.
Situasi ini menuntut kerjasama dan kepedulian semua pihak dalam menangani dampak bencana yang melanda, serta mengajak untuk terus berdoa bagi keselamatan dan kekuatan bagi mereka yang terdampak.