Siak, Rakyat45.com – Wakil Bupati Siak, Syamsurizal, menyambut baik kegiatan Pembinaan Komunitas Penggerak Literasi yang diselenggarakan oleh Balai Bahasa Provinsi Riau di Gedung Wanita Siak Sri Indrapura, Selasa (14/10/2025).
Dalam sambutannya, Syamsurizal menyoroti tantangan besar di era digital, di mana anak-anak dan remaja kini lebih banyak menghabiskan waktu dengan gawai dibandingkan membaca buku.
“Membangkitkan semangat membaca di kalangan anak-anak tentu membutuhkan kerja keras dan kolaborasi semua pihak. Penggerak literasi harus mampu menciptakan inovasi agar minat baca masyarakat semakin tinggi,” ujar Syamsurizal.
Ia juga menekankan pentingnya program-program kreatif dalam gerakan literasi, seperti Revitalisasi Bahasa Daerah yang memuat kegiatan pidato, dongeng, stand up comedy, syair, hingga penulisan aksara daerah.
“Melalui gerakan literasi, kita tidak hanya menumbuhkan minat baca, tetapi juga memperkuat budaya berpikir kritis dan semangat belajar sepanjang hayat bagi generasi Siak yang gemilang. Utamakan Bahasa Indonesia, lestarikan bahasa daerah, dan kuasai bahasa asing,” tambahnya.
Syamsurizal hadir mewakili Bupati Siak selaku Bunda Literasi Kabupaten Siak, didampingi Ketua TP PKK Kabupaten Siak yang turut membuka secara resmi kegiatan pembinaan tersebut.
Kegiatan yang digagas oleh Balai Bahasa Provinsi Riau ini menghadirkan sejumlah narasumber dengan materi seputar tiga lokus literasi, yakni sekolah, masyarakat, dan keluarga, yang diharapkan mampu saling bersinergi untuk meningkatkan minat baca dan tulis di masyarakat.
Dalam kesempatan itu, Syamsurizal juga mengungkapkan idenya untuk mendokumentasikan kekayaan budaya lokal.
“Waktu di DPRD dulu, saya pernah mengusulkan pembuatan Buku Hikayat Siak yang memuat cerita dan keunikan dari setiap kecamatan, termasuk pembuatan video pariwisata sebagai bentuk promosi visual daerah,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Balai Bahasa Provinsi Riau, Umi Kulsum, menjelaskan bahwa tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kompetensi dan kinerja komunitas literasi, terutama dalam pengelolaan organisasi, pemanfaatan media digital, serta peningkatan minat baca dan tulis di masyarakat.
“Peserta juga mendapatkan pemahaman lebih mendalam tentang manajemen komunitas, penyusunan program kerja yang efektif, serta kemampuan mengelola media sosial secara strategis dalam mendukung kegiatan literasi,” jelas Umi Kulsum.**
Informasi lebih lengkap tentang prinsip editorial kami bisa dibaca di Kebijakan Redaksi.