NIAS, Rakyat45.com – Drs.Sokhiatulo Laoli, MM selama memimpin Kabupaten Nias hingga dua kali periode telah berbuat yang di sesuaikan dengan kondisi anggaran. Bahkan yang tidak tercantum pada visi-misinya dia telah teroboskan. Hal itu kepada media ini disampaikan langsung oleh Bupati Nias Sokhiatulo Laoli di ruang kerjanya, Jumat (23/10/2020).
Pertama dia menjelaskan soal tidak jadinya di bangun pabrik karet di Kabupaten Nias yang telah di sampaikannya melalui visi-misinya pada periode pertama.
“Soal pabrik karet, sebenarnya itu visi misi saya pada periode pertama. Pada tahun 2012 lalu saya bawa di sini insvektornya kebetulan juga taman saya. Ketika sampai di sini maka insvektornya melihat bahwa untuk membangun pabrik karet tidak memungkinkan di mana tenaga listriknya kurang dan produk getah kita di Kepulauan Nias tidak memenuhi standar di jadikan untuk di bangun pabrik. Maka saat itu saya minta insvektornya, bagaimana kalau sambil kita jalankan pembangunan pabrik tentu nanti masyarakat semangat menanam pohon karet. Namun kembali pada masalah tenaga listriknya kurang, sehingga insvektornya saat itu menunggu empat tahun sampai 2016,”Jelas Sokhiatulo
Sembari Sekhiatulo menjelaskan,” sejak pertama saya menjadi Bupati Nias, aset-aset PLN yang ada hanya 6,5 mega Wat, sehingga kalau padam lampu maka di sewa yang 20 mega wat dan jika habis itu listriknya mati. Dan juga pengadaan tower itu tidak ada di perda,”Imbuhnya
“Makanya tahun 2016 saya gencar dan berusaha mengurus listrik bahkan saya pasang badan langsung mengurusnya hingga tower itu saya berusaha membawa di Nias termasuk tower listrik untuk pabrik. Namum insvektor nya itu tidak mau lagi menunggu dimana banyak hal yang dia pikirkan yaitu, kurangnya produk getah di kepulauan Nias dan tenaga listri karena listrik yang lagi kita perjuangkan saat itu belum tentu itu hanya cukup untuk kebutuhan masyarakat. Lalu insvektor tersebut pulang di sebrang karena dia sebagai pengusaha tidak mau lagi menunggu lama,”Ucap Bupati menjelaskan soal pabrik karet.
Kemudian orang nomor satu di Kabupaten Nias itu menyampaikan beberapa keterobosannya.
“Kita jangan hanya membahas soal pabrik karet terus, tetapi marilah perhatikan di sisi lain keterobosan serta perubahan kemajuan Kabupaten Nias di banding sebelum saya menjadi Bupati Nias ini
Kalau kita lihat tahun-tahun sebelumnya hubungan jalan dari Kabupaten ke Kecamatan hingga di desa-desa pun tidak ada akses jalan, apa lagi di lalui roda dua dan empat. Namun dengan usaha saya yang di sesuaikan dengan kondisi anggaran maka sekarang hampir semua desa sudah bisa di lalui roda dua bahkan roda empat. Tetapi soal tidak semua desa yang 170 terakses jalan yah wajar saja karena keterbatasan anggaran,”Sebut Bupati
Kemudian keterobosan lainnya, seperti listrik sudah mulai masuk ke Desa. Puskesmas setiap Kecamatan sudah ada, akses bandara telah kita usahakan juga supaya bagus, pembangunan gedung rawat inap RSUD Gunungsitoli serta beberapa keterobosan kita lainnya, dan itu semua tidak ada dalam visi misi saya. Namun saya bangun dan tentu itu semua telah di nikmati oleh masyarakat Kabupaten Nias,”Kata Sokhiatulo
Selain itu itu juga Bupati Nias telah berjuang dan berusaha merubah penerimaan bintara dan tamtama hingga penerimaan peserta bertambah di banding sebelumnya hanya sekitar 7 orang
“Minggu lalu saya di undang Dandim 0213 Nias untuk memberi pembekalan kepada 143 Bintara dan Tamtama yang baru mulai melaksanakan tugas. Dan saya di undang itu karena sebelumnya penerimaan bintara dan tamtama itu hanya 7 sampai sepuluh orang, namun dengan usaha saya menghadap langsung kepada Wakasat supaya di tambah penerimaannya, maka permintaan saya itu telah di kabulkan. Begitu juga di Polres, pada tahun 2017 saya di undang oleh Kapolda untuk memberi pembekalan kepada 50 orang peserta yang baru mulai masuk pendidikan, dimana juga telah saya berhasil meminta untuk penambahan penerimaan peserta. Dan tentu itu semua keterobosan serta perjuangan saya selama saya memimpin Kabupaten Nias ini. Makanya jika banyak orang yang mengatakan bahwa saya belum berbuat itu silahkan saja, yang penting saya sudah berbuat sesuai dengan kondisi anggaran yang ada,“Jelas Bupati
Seraya Bupati menyampaikan, “Saya harap juga kita jangan hanya berbicara soal pabrik karet terus, tetapi marilah kita lihat perubahan Kabupaten Nias di banding sebelumnya.”Pinta Bupati
Kemudian, media mempertanyakan soal pembangunan tugu tari moyo yang terletak di Kec.Gido yang sedang di bangun itu.
“Saya tidak bisa jawab semua ya, karena yang lebih tau sampai mana proses pembangunannya adalah Kadis PERKIM, namun yang saya dengar kemaren bahwa tahun ini tidak siap karena anggarannya baru tertampung di tahun 2021 mendatang. Maka dengan itu nanti silahkan kalian tanyakan kepada Dinas PERKIM Kab.Nias supaya dia nanti bisa menjelaskan,” Tandas orang nomor satu di Kabupaten Nias itu Drs.Sokhiatulo Laoli, MM mengakhiri.
(Makmur Gulo)