Empat Poin Utama yang disampaikan Presiden Jokowi ke PM Australia untuk Kerja Sama Bilateral

Melbourne, Australia – Dalam upaya memperkuat hubungan diplomatik yang telah berlangsung selama 75 tahun, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, di Melbourne Convention and Exhibition Centre (MCEC), pada Selasa (05/03/2024). Pertemuan tersebut menegaskan komitmen kedua negara untuk memperkuat kerja sama strategis di kawasan Indo-Pasifik.

“Australia adalah mitra strategis Indonesia dan ASEAN di kawasan Indo-Pasifik, tempat di mana kita berbagi masa depan dan tanggung jawab bersama dalam menjaga stabilitas,” kata Presiden Jokowi.

Dalam pertemuan tersebut, Presiden Joko Widodo menyoroti empat poin utama untuk memperkuat hubungan bilateral Indonesia-Australia. Pertama, Presiden menyambut baik perkembangan kerja sama kedua negara, termasuk penandatanganan Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) tentang Kolaborasi Kendaraan Listrik.

“MoU ini diharapkan segera diimplementasikan melalui pembentukan joint steering committee dan penyusunan work plan. Saya mendorong kolaborasi daripada kompetisi, terutama dalam hal nikel,” tambahnya.

Presiden Jokowi juga menekankan pentingnya kerja sama di sektor jasa keuangan dan mengumumkan rencana pembukaan kantor perwakilan Bank Negara Indonesia (BNI) di Sydney. Selain itu, Presiden menyambut baik penandatanganan MoU antara Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) dan National Capital Authority pada bulan Februari lalu.

“Saya mengundang sektor swasta Australia untuk turut serta membangun IKN,” imbuhnya.

Kedua, Presiden Joko Widodo menyoroti pentingnya perluasan akses pasar untuk menciptakan perdagangan yang lebih seimbang. Presiden juga menyambut baik izin impor daging dan ternak sapi dari Australia.

“Kerja sama bidang biosecurity untuk produk-produk Indonesia, terutama buah-buahan dan perikanan, perlu terus didorong, khususnya terkait aspek inspeksi dan karantina,” paparnya.

Ketiga, dalam hal hubungan antarmasyarakat, Presiden Joko Widodo menyatakan kegembiraannya atas popularitas Indonesia sebagai tujuan bagi pelajar Australia dalam skema New Colombo Plan. Presiden juga mengundang lebih banyak pemuda Australia untuk berkunjung dan belajar di Indonesia, termasuk budaya dan bahasa Indonesia.

Keempat, Presiden mengucapkan terima kasih atas dukungan Australia selama keketuaan Indonesia di ASEAN tahun lalu. Presiden berharap kerja sama dan implementasi proyek infrastruktur serta energi akan terus berlanjut, serta menyambut baik peluncuran Strategi Ekonomi Asia Tenggara 2040.

“Semoga ini dapat terus memperkuat integrasi ekonomi Australia dengan ASEAN melalui perdagangan dan investasi yang saling menguntungkan,” katanya.

Sebagai penutup, Presiden Joko Widodo mengundang PM Albanese untuk menghadiri World Water Forum ke-10 di Bali. Forum tersebut akan membahas isu-isu air dan sanitasi global di tengah perubahan iklim yang semakin terasa.

“Kehadiran PM Albanese penting untuk mendorong aksi nyata dalam menghadapi dampak perubahan iklim global yang semakin terasa,” ujar Presiden.

Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan tersebut adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, dan Duta Besar Republik Indonesia di Canberra Siswo Pramono. (Setkab)