Jakarta, Rakyat45.com – Nyoman Nuarta, desainer utama Istana Garuda di Ibu Kota Nusantara (IKN), menjelaskan bahwa desain istana tersebut dirancang untuk menonjolkan kewibawaan, bukan untuk menimbulkan aura mistis. Dalam wawancaranya dengan ANTARA di Jakarta, Sabtu (10/8/2024), Nuarta menegaskan bahwa desain istana tidak dimaksudkan untuk meniru atau menyerupai bangunan lain.
“Desain Istana Garuda dirancang dengan tujuan agar mencerminkan kewibawaan, bukan untuk membangkitkan aura mistis. Jika ada yang merasa itu seperti aura mistis, itu merupakan interpretasi masing-masing,” ungkap Nuarta.
Nuarta menggarisbawahi bahwa pembangunan Istana Garuda harus memiliki karakter dan ciri khas yang berbeda dari bangunan-bangunan lain seperti rumah atau hotel. “Istana ini harus mencerminkan identitas bangsa kita sendiri. Jangan dibandingkan dengan rumah atau gedung-gedung yang ada dari zaman kolonial,” tegasnya.
Lebih lanjut, Nuarta menjelaskan bahwa warna istana yang tampak gelap sebenarnya terbuat dari material kuningan yang akan berubah warna menjadi hijau seiring waktu. “Warna istana akan berubah menjadi biru toska karena proses oksidasi yang dipengaruhi oleh kelembapan lingkungan,” jelasnya.
Dia juga menjelaskan penggunaan material perforated, yaitu plat baja tahan cuaca yang akan berubah warna dari kemerahan menjadi gelap seiring waktu. Material ini dipilih karena ketahanannya yang sudah terbukti selama ratusan tahun, seperti yang terlihat pada jembatan-jembatan di New York.
“Desain warna yang tampak gelap ini adalah bagian dari konsep kami. Kami tidak ingin warna yang terlalu cerah dan mencolok seperti emas. Kami lebih memilih tampilan yang elegan dan berwibawa,” tutup Nuarta.
Desain Istana Garuda ini diharapkan dapat mencerminkan kepribadian bangsa Indonesia dengan menggabungkan elemen-elemen modern dan tradisional dalam arsitektur yang sesuai dengan karakter negara.