Pemprov Riau Bahas Penentuan Emisi Gas Kelapa Sawit

Pekanbaru, Rakyat45.com – Asisten II Sekretariat Daerah Provinsi (Setdaprov) Riau, M Job Kurniawan, hadiri Kegiatan Forum Group Discussion (FGD), dalam penetuan platform perhitungan emisi Gas Kelapa Sawit Indonesia, FGD tersebut digelar oleh Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) di Hotel Arya Duta Pekanbaru, Rabu (9/10/2024).

FGD dipimpin Deputi Pengkajian Strategik Lemhannas Reni Mayerni, mewakili Plt. Gubernur Lemhannas RI. mengatakan, “FGD ini penting karena industri minyak sawit di Indonesia mempunyai peran besar nan penting dalam sektor ekonominya secara nasional,” Ungkap Reni.

Ditambahkan dia, dengan volume Crude Palm Oil (CPO) yang diekspor tahun 2023 ada 30.380 kilo ton atau senilai 25.070 juta US$ sesuai dengan data BPS.

“Hasil olahan minyak kelapa sawit Indonesia juga dijual dalam bentuk olahan CPO, baik itu dalam bentuk Oleofood dan Oleokimia industri minyak sawit juga sering diasosiasikan sebagai penghasil emisi karbon yang tinggi. Untuk itu, platform yang tepat dalam menghitung emisi diperlukan,” katanya.

Selain itu Bandung, mngungkapkan, perhitungannya masih beda-beda, walaupun katanya memakai dasar yang sama. Untuk itu harus kita tentukan, apa yang akan kita pakai, mana yang paling tepat sesuai datanya agar perhitungannya sesuai secara keseluruhan.

FGD diarahkan untuk mencari solusi mengenai emisi di perkebunan kelapa sawit, dan perlu diadakan pembahasan lebih lanjut. Dimana, tenaga ahli perlu dilibatkan dengan kebutuhan teknis penghitungan emisi di industri kelapa sawit yang tepat untuk Indonesia.