Rupiah Diproyeksi Menguat Pasca Pelantikan Presiden Prabowo, Analis: Sentimen Positif Terus Berlanjut

Jakarta, Rakyat45.com – Setelah pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, nilai tukar rupiah diprediksi akan terus menguat. Analis mata uang, Lukman Leong, menyebutkan bahwa perdagangan pada Senin (21/10/2024) akan dibuka dengan sentimen positif, di mana rupiah diperkirakan bergerak di kisaran Rp15.400 hingga Rp15.500 per dolar AS.

Lukman menjelaskan bahwa pelantikan yang berlangsung lancar menjadi dorongan utama bagi optimisme pasar terhadap stabilitas politik dan ekonomi Indonesia. “Pelantikan yang tanpa hambatan memberi sinyal positif bagi pergerakan rupiah. Sentimen domestik sangat mendukung,” ujarnya saat diwawancarai oleh ANTARA di Jakarta, Minggu (20/10/2024).

Prosesi pengucapan sumpah jabatan Presiden dan Wakil Presiden Prabowo-Gibran dilangsungkan dalam Sidang Paripurna MPR RI di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta. Dari total 731 anggota MPR RI, sebanyak 709 hadir untuk menyaksikan momen bersejarah ini, yang juga dihadiri oleh berbagai tokoh nasional, pimpinan partai politik, serta perwakilan negara sahabat. Di antaranya, terdapat 20 pejabat setingkat kepala negara dan 18 pejabat setingkat menteri yang turut hadir.

Selain sentimen positif dari dalam negeri, dukungan eksternal juga memperkuat prediksi penguatan rupiah. Menurut Lukman, pelemahan dolar AS terjadi akibat sentimen risk-on investor global, yang terdorong oleh paket stimulus ekonomi di China. Langkah People’s Bank of China (PBoC) menyuntikkan dana sebesar 112 miliar dolar AS ke pasar ekuitas China serta dukungan terhadap sektor real estat turut mempengaruhi dinamika global yang mendukung mata uang negara berkembang, termasuk Indonesia.

Menjelang pelantikan, rupiah telah menunjukkan penguatan. Pada akhir perdagangan Jumat (18/10/2024), rupiah ditutup menguat 26 poin atau 0,17 persen ke posisi Rp15.481 per dolar AS, dari sebelumnya Rp15.507. Penguatan ini mengindikasikan optimisme pasar terhadap pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Prabowo-Gibran, terutama dalam menghadapi tantangan ekonomi ke depan.

Dengan situasi politik yang kondusif dan dukungan dari faktor eksternal, rupiah diprediksi akan terus menguat seiring dengan stabilitas yang terjaga.