Banjir Landa Tiga Kabupaten di Sumbar, Rumah Rusak dan Satu Korban Jiwa Dilaporkan

Padang, Rakyat45.com – Tiga kabupaten di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) dilanda banjir dan banjir bandang yang menyebabkan kerusakan parah pada pemukiman warga. Satu orang dilaporkan meninggal dunia, sementara seorang lainnya masih dalam pencarian.

Juru Bicara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar, Ilham, dalam keterangan di Padang pada Sabtu (23/11), menjelaskan bahwa banjir dan banjir bandang melanda Kabupaten Limapuluh Kota, sementara banjir terjadi di Kabupaten Pasaman dan Sijunjung.

“Banjir bandang di Limapuluh Kota mengakibatkan korban jiwa dan seorang lainnya masih dalam proses pencarian. Akses Jalan Lintas Sumatera Padang-Pekanbaru di Nagari Pangkalan juga terganggu karena meluapnya air ke jalan utama,” kata Ilham.

Bencana ini berdampak pada puluhan rumah, di mana tiga di antaranya mengalami kerusakan berat. Satu unit ambulans terseret arus, sementara puluhan hektare lahan pertanian ikut terendam air.

Di Kabupaten Pasaman, banjir melanda enam nagari, yakni Nagari Lubuk Layang, Lansek Kadok, Lansek Kadok Barat, Tanjung Betung Timur, Tanjung Betung Barat, dan Rao Selatan. Ratusan rumah penduduk terendam banjir, termasuk lahan pertanian dan tambak ikan yang turut terkena dampak.

Kondisi serupa juga dilaporkan di Kabupaten Sijunjung, tepatnya di Nagari Aie Amo. Banjir di wilayah ini menyebabkan jembatan penghubung antara Nagari Aie Amo dan Nagari Tanjung Kaliang di Kecamatan Kamang terputus. Akibatnya, sekitar 4.000 warga di Nagari Aie Amo terisolasi.

Di Kabupaten Agam, banjir terjadi di Nagari Pauh Kamang Mudik, merendam belasan rumah warga.

Ilham menjelaskan bahwa BPBD di masing-masing kabupaten telah mengambil tindakan cepat untuk membantu masyarakat terdampak dan mendata kerusakan.

“Meski sebagian besar wilayah kini mulai surut, kami terus berkoordinasi dengan BPBD setempat. Peralatan dan personel siaga sudah disiapkan untuk diturunkan jika situasi darurat membutuhkan,” ujarnya.

Hingga berita ini diturunkan, tim gabungan masih berada di lokasi bencana untuk melakukan penanganan darurat dan evakuasi bagi korban yang terdampak. Masyarakat diimbau tetap waspada mengingat potensi hujan lebat masih tinggi di wilayah Sumatera Barat.