Larantuka, Rakyat45.com – Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki tidak menyurutkan semangat warga Desa Hewa, Kecamatan Wulanggitang, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), untuk berpartisipasi dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 pada Rabu (27/11/2024). Dengan latar belakang suasana pengungsian, mereka tetap antusias datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) 001 yang sementara didirikan di Pos Lapangan (Poslap) Eputobi.
Salah satu warga, Andreas Tobi Soge, mengungkapkan rasa syukurnya karena meskipun erupsi memaksa mereka meninggalkan rumah, hak pilih tetap dapat mereka gunakan. “Biasanya kami mencoblos di desa, tapi karena bencana, TPS dipindahkan ke sini. Tidak ada yang berbeda, yang penting hak pilih kami tetap terlindungi,” ujarnya.
Andreas menegaskan pentingnya menggunakan hak suara untuk memilih pemimpin yang akan memajukan daerah mereka. “Sebagai warga negara, kita harus memilih. Pemimpin adalah pengarah untuk kemajuan wilayah. Meski dalam pengungsian, tanggung jawab sebagai pemilih tetap kami jalankan,” tambahnya.
Ketua Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Hewa, Yuven Soge, menyampaikan bahwa meski fasilitas di tenda pengungsian terbatas, pelaksanaan Pilkada berlangsung dengan lancar. “Kami memaksimalkan segala sumber daya yang ada agar proses pencoblosan tetap berjalan dengan baik,” jelasnya.
Di TPS 001, sebanyak 584 pemilih masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT). Selain itu, 82 pemilih dari TPS 002 yang lokasinya terdampak erupsi juga dipindahkan ke TPS 001. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Flores Timur menyediakan dua truk untuk memobilisasi para pemilih ke lokasi TPS sementara.
KPU setempat juga mendirikan 22 TPS tambahan di posko pengungsian untuk memastikan aksesibilitas warga terdampak bencana. Persiapan matang dari KPU, pemerintah daerah, dan aparat keamanan membuat Pilkada Serentak 2024 di Flores Timur tetap berjalan lancar meskipun di tengah situasi darurat.
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki yang terjadi sejak awal November 2024 telah memaksa 13.175 warga mengungsi. Sebanyak 5.559 jiwa berada di posko pengungsian, sedangkan 7.616 lainnya mengungsi mandiri ke rumah kerabat. Hingga 26 November 2024, bencana ini telah merenggut sembilan korban jiwa dan melukai empat orang lainnya yang kini masih dirawat intensif di RSUD Larantuka.
Meskipun dihadapkan pada bencana besar, warga Flores Timur menunjukkan semangat luar biasa untuk tetap melaksanakan demokrasi. Dengan partisipasi aktif mereka dalam Pilkada, warga berharap pemimpin terpilih mampu membawa perubahan positif dan membantu pemulihan wilayah dari dampak erupsi. (Info pulik)