Bengkalis Gelar Lomba Fashion Show Batik: Warna-warni Budaya Lokal Hiasi Perayaan HUT ke-25 DWP

Bengkalis, Rakyat45.com – Dalam rangka memperingati HUT ke-25 Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Bengkalis, sebuah acara yang memukau mata dan hati digelar di Balai Kerapatan Wisma Sri Mahkota, Senin (2/12/2024). Acara yang bertajuk “Fashion Show Batik Bengkalis” ini menampilkan keindahan kain batik lokal yang kaya akan pesan budaya.

Sebanyak 22 peserta dari berbagai unit pelaksana DWP di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bengkalis turut ambil bagian dalam ajang ini. Batik Bengkalis, dengan motif-motif khas seperti pucuk rebung, daun sirih, ikan terubuk, hingga bunga mangrove, menjadi bahan utama dalam lomba ini.

Ketua DWP Kabupaten Bengkalis, Ira Vandriyani, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata upaya DWP dalam mendukung tema besar “Penguatan Fondasi Organisasi Menuju Indonesia Emas Tahun 2045”.

“Melalui lomba ini, kami ingin menanamkan nilai-nilai budaya Melayu serta mendukung terciptanya masyarakat Bengkalis yang berkarakter,” ujar Ira.

Ia juga menambahkan bahwa setiap motif batik Bengkalis memiliki pesan mendalam yang merepresentasikan tunjuk ajar budaya Melayu. Selain melestarikan budaya, pemilihan batik ini juga bertujuan untuk mendorong kreativitas generasi muda dalam menciptakan peluang usaha baru di sektor industri kreatif melalui UMKM.

Lomba ini tidak hanya sekadar ajang kreativitas, tetapi juga menjadi strategi untuk mendongkrak potensi ekonomi Kabupaten Bengkalis melalui pengembangan batik sebagai produk budaya dan ekonomi.

Penjurian dilakukan oleh tiga tokoh penting, yakni Ketua DWP Kabupaten Bengkalis Ira Vandriyani, Harri Zardi, dan M. Rizal.

Penghargaan khusus juga diberikan untuk kategori unik, seperti Motif Terunik yang diraih Ny. Susy Hartati (DWP Dinas Ketahanan Pangan), Sinopsis Terbaik oleh Ny. Indria Cytira Desi (DWP Bapenda), dan Stage Act Terbaik oleh Ny. Insan Sriwati (DWP Dinas Perumahan dan Pemukiman).

Dengan suksesnya acara ini, batik Bengkalis diharapkan semakin dikenal luas, tidak hanya sebagai simbol budaya tetapi juga sebagai ikon ekonomi kreatif Kabupaten Bengkalis.