Jakarta, Rakyat45.com – menjadi sorotan nasional dalam upaya meningkatkan produktivitas sektor perikanan air tawar. Berbekal luas wilayah yang mencapai 1,5 kali ukuran Pulau Jawa serta dominasi lahan gambut, potensi ini diharapkan mampu mendukung program swasembada pangan Indonesia.
Ahmad Yohan, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, menyatakan dukungannya terhadap langkah Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam memanfaatkan potensi wilayah ini. “Kalteng memiliki peluang besar untuk pengembangan budidaya ikan patin dan nila. Kita terus mendorong kemudahan akses pembiayaan agar pembudidaya tradisional bisa lebih berkembang,” ujarnya usai kunjungan kerja reses, Minggu (8/12/2024).
Komisi IV DPR RI bersama KKP menjalin kerja sama dengan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) guna menyediakan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang ramah bagi pembudidaya tradisional. Langkah ini bertujuan untuk mencegah mereka terjerat pinjaman ilegal yang merugikan. “Kami ingin KUR dapat diakses lebih mudah oleh para pembudidaya, sehingga mereka tidak perlu berurusan dengan pinjaman online atau rentenir,” tambah Yohan.
Namun, tantangan tak hanya sebatas pembiayaan. Sulitnya akses jalan produksi menjadi kendala utama yang dihadapi para pembudidaya di Kalteng. Infrastruktur jalan yang memadai sangat penting untuk kelancaran distribusi hasil panen. “Kami meminta Pemerintah Daerah untuk memberikan perhatian khusus pada pembangunan akses produksi ini demi kesejahteraan para pembudidaya,” jelasnya.
Tb Haeru Rahayu, Direktur Jenderal Perikanan Budi Daya KKP, menyebut Kabupaten Kapuas sebagai contoh sukses budidaya di lahan gambut, dengan produksi mencapai 12.850 ton per tahun. “Budidaya di lahan gambut menjanjikan hasil optimal jika dikelola dengan baik,” katanya.
KKP melalui Balai Perikanan Budi Daya Air Tawar (BPBAT) Mandiangin dan Instalasi Budi Daya Ikan Lahan Gambut (IBILAGA) Pulang Pisau juga telah menyalurkan benih ikan patin siam dan nila berkualitas kepada kelompok pembudidaya di Kapuas. Benih ini dirancang untuk cepat tumbuh, adaptif terhadap kondisi lingkungan, dan memiliki tingkat ketahanan hidup yang tinggi.
Program unggulan seperti Kampung Budi Daya Patin, yang telah ditetapkan melalui Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan, menjadi salah satu inisiatif utama dalam mendukung swasembada pangan. Kabupaten Kapuas kini resmi menyandang status sebagai pusat budidaya patin nasional berdasarkan keputusan tersebut.
Dengan dukungan DPR, KKP, dan pemerintah daerah, upaya memajukan perikanan air tawar di Kalteng diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan pembudidaya serta memenuhi kebutuhan pangan secara berkelanjutan. Ahmad Yohan optimis, “Jika infrastruktur, pembiayaan, dan produksi pakan mandiri terus ditingkatkan, target swasembada pangan bukan lagi sekadar mimpi.” ujarnya.