Pekanbaru, Rakyat45.com – Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Riau terus melanjutkan pengerjaan trase baru Jalan Lintas Riau-Sumbar di wilayah Tanjung Alai, Kabupaten Kampar. Proyek ini kini memasuki tahap pemadatan jalan dan penghamparan aggregate base yang merupakan bagian penting dari struktur jalan.
Afdirman Jufri, PPK 1.4 BPJN Riau, menyampaikan bahwa meskipun proses pengerjaan terkadang terhambat oleh cuaca, pihaknya tetap berupaya menyelesaikan proyek tepat waktu. “Kami masih melanjutkan proses pemadatan dan penghamparan material dasar jalan di trase baru ini, meskipun hujan cukup sering turun di lokasi,” jelasnya.
Proyek ini sempat menghadapi kendala akibat intensitas hujan yang tinggi dalam beberapa minggu terakhir. Hal ini membuat proses pengerjaan, seperti pemadatan dan penghamparan material, harus tertunda sementara.
“Kondisi hujan menjadi tantangan utama kami. Namun, kami berharap cuaca mendukung agar pekerjaan dapat berjalan lancar dan sesuai jadwal,” tambah Afdirman.
BPJN Riau menargetkan Jalan Lintas Riau-Sumbar di Tanjung Alai ini dapat diselesaikan sebelum libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025. Tidak hanya selesai pada tahap konstruksi dasar, jalan ini juga diharapkan sudah diaspal dan dapat digunakan sepenuhnya oleh masyarakat.
“Kami optimis jalan lintas ini bisa rampung sebelum Nataru, termasuk penyelesaian tahap pengaspalan. Ini penting untuk mendukung mobilitas masyarakat, terutama saat momen libur akhir tahun,” ungkapnya.
Jalan Lintas Riau-Sumbar yang melintasi Tanjung Alai ini diharapkan memberikan manfaat besar, terutama dalam mempersingkat waktu perjalanan antarprovinsi. Selain itu, keberadaan jalan baru ini juga akan meningkatkan konektivitas ekonomi, mempermudah distribusi logistik, serta memberikan akses yang lebih baik bagi masyarakat setempat.
Dengan terus dikebutnya pengerjaan proyek ini, masyarakat dapat berharap pada peningkatan kualitas infrastruktur yang mendukung mobilitas dan pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut. Keberhasilan proyek ini tidak hanya menjadi solusi bagi tantangan transportasi, tetapi juga membawa harapan baru untuk pembangunan yang lebih merata di Riau dan Sumatera Barat.